“Ketika kapal dari Pelabuhan Malaysia mendarat di Pelabuhan Dumai, hal yang pertama kali dilakukan adalah memandu mereka ke Kantor Imigrasi Pelabuhan lalu kemudian ke Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan ditempatkan di penampungan sementara sebelum difasilitasi kepulangannya ke alamat asal sesuai yang tertera di dokumen. Kendatipun saat ini pos debarkasi dan embarkasi di Pelabuhan Kota Dumai masih tutup untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 di tanah air, kami dan Satgas Covid di Kota Dumai telah melakukan persiapan yang matang dan tetap siap siaga untuk memfasilitasi pemulangan 7000 orang PMI terkendala yang akan dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia dalam waktu dekat. Namun, hingga saat ini belum ada info yang pasti mengenai tanggal dan waktu kepulangan para PMI terkendala ini,” tegas Humisar.
Berbeda dengan Dumai, Deliyus menyampaikan bahwa Pos Pelayanan Jambi yang berada di wilayah kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh, merupakan wilayah kantong PMI atau daerah rekrut karena banyak masyarakatnya yang memilih untuk bekerja ke luar negeri.
“Namun untuk saat ini, penempatan PMI yang dilayani oleh Pos Pelayanan PMI di Jambi mengalami penurunan yang signifikan diakibatkan adanya penutupan wilayah Malaysia sejak pandemi covid 19 tahun 2020. Lokasi Pos Pelayanan Jambi sangat jauh yakni mencapai 8-10 jam perjalanan ke Bandara yang ada di Kota Jambi atau Padang, maka proses pemulangan PMI terkendala yang biasanya karena alasan sakit, meninggal dunia atau masalah keimigrasian dilakukan melalui koordinasi dengan Disnaker Prov Jambi. Sebagai daerah rekrut, kami terus berusaha untuk mencegah pemberangkatan PMI secara unprosedural melalui koordinasi dan sosialisasi manfaat dan keuntungan bekerja secara prosedural maupun resiko dan kerugian yang akan dihadapi ketika memilih berangkat secara unprosedural,” ungkap Deliyus.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa Pamerkan 52 Karya Seni Lukis Seniman Kalimantan Barat
Di akhir acara, kedua narasumber menghimbau kepada seluruh CPMI untuk berangkat secara prosedural untuk meminimalisir berbagai resiko yang timbul ketika bekerja di luar negeri.
Mereka juga berpesan kepada seluruh pegawai BP2MI di seluruh Indonesia untuk terus semangat melakukan pelayanan VVIP kepada seluruh PMI atau CPMI dimanapun berada dan kapanpun dibutuhkan dengan ikhlas.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Food Estate hingga Posko Penanganan Covid-19 di Kalteng