Sonora.ID - Patah hati setelah putus cinta memanglah menyakitkan. Pasalnya, berpisah dengan orang yang kita cintai dan berharap jadi pendamping hidup selamanya tidak mudah diterima begitu saja.
Bahkan, tak jarang seseorang yang putus cinta dalam beberapa kasus dapat mengusik kesehatan mental dan menyebabkan depresi.
Nah berikut ini ada sederet alasan psikologi mengapa patah hati begitu menyakitkan. Melansir dari The Minds Journal dari tribunnews.com, berikut ini penjelasan selengkapnya:
Baca Juga: Takut Patah Hati, 6 Zodiak Ini Skeptis Soal Jatuh Cinta dan Jarang Percaya Pada Pasangan
Ego yang Cedera
Putus cinta menyebabkan timbulnya perasaan dicampakkan. Hal ini pada gilirannya membuat kerusakan besar pada ego seseorang.
Siapa yang tidak terluka ketika kekasih sudah tak menginginkan mereka lagi? Itu menjengkelkan dan harga diri biasanya bisa turun.
Ketahuilah bahwa nilai dalam dirimu tidak ditentukan oleh orang-orang sekitar, jangan sampai putus cinta mengurangi caramu memandang diri sendiri.
Khawatir Sendiri Selamanya
Alasan pertama kenapa patah hati begitu menyakitkan yang pertama yaitu ada perasaan khawatir sendiri selamanya.
Padahal, pada dasarnya putus cinta dengan seseorang berarti bisa memulai kembali menjalin hubungan. Meski begitu, tentu saja tak mudah dijalaninya.
Bahkan, seringkali orang yang mengalami patah hati akan melontarkan kalimat “Bagaimana jika tidak ada orang lain yang mau dengan saya?”
Ketakutan inilah yang membuat rasa sakit hati semakin menyakitkan. Oleh sebab itu, sebaiknya segeralah untuk menemukan pengganti yang baru supaya ketakutan kamu cepat hilang.
Baca Juga: Hatinya Seperti Baja, 5 Zodiak Paling Tegar Meski Patah Hati Berulang
Merasa Tak Cukup Menarik
Selanjutnya, alasan mengapa patah hati sebegitu menyakitkan lantaran menyalahkan diri sendiri seperti menganggap dirinya tak menarik, atau kepribadian yang menyebabkan sang mantan meninggalkannya.
Hal inilah yang membuat seseorang putus cinta kebanyakan pergi ke tempat yang buruk untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.
Sebaiknya, hal ini jangan membuatmu justru tak percaya diri. Mulailah untuk mencintai diri sendiri.
Baca Juga: Gampang Baper, Ini 3 Zodiak yang Sering Jadi Korban Patah Hati
Masalah yang belum Terselesaikan Mengganggu Pikiran
Banyaknya masalah yang belum terselesaikan seperti masalah keluarga, pendidikan, pekerjaan atau pertemanan membuat seseorang melampiaskan diri dengan berpacaran.
Sekali lagi, stres yang dipicu oleh perpisahan ini sama sekali tidak terkait dengan sang mantan.
Selesaikan masalah pribadi sebelum terlibat dalam hubungan baru, dengan cara itu kamu akan selalu memiliki sesuatu (atau seseorang) untuk dipegang saat keadaan menjadi sulit.
Merasa Hidup ketergantungan
Seseorang yang mengalami patah hati, terlebih sudah menjalani hubungan yang sangat lama tentu saja hal ini sangat berat dilakukan.
Ketika hubungan sudah berakhir, maka seseorang harus memulai kehidupan dari awal. Hal ini menjadi sangat kacau terlebih bagi seseorang yang merasa hidupnya sudah ketergantungan dengan mantan kekasih.
Sebaiknya, Anda tetap harus berpikir bahwa ini bukan cinta melainkan tentang kehilangan sesuatu yang membuatmu nyaman. Oleh sebab itu, temukan kembali hobi baru Anda.
Baca Juga: Takut Patah Hati? Ini Karakter Jodoh yang Sesuai dengan Shio Anda!