Sebagian masyarakat meyakini jika Bubur Blendrang erat kaitannya dengan kisah Pangeran Diponegoro.
Kala itu, Bubur Blendrang dijadikan makanan penghangat tubuh ketika pasukan Dipenogoro melaksanakan buka puasa.
Hal tersebut berdasarkan cerita yang dirunut dari pondok Pesantren Watu Congol yang sudah sangat tua di Gunung Pring, Muntilan.
Adapun pendiri pesantren ini adalah Kyai Narowi Dalhar. Kyai Narowi Dalhar lebih akrab dipanggil dengan ‘Mbah Dalhar’, ia merupakan mursyid tarekat Syadziliyah.
Baca Juga: Deretan Hotel di Magelang yang Menyatu dengan Alam, Favorit Artis Dalam dan Luar Negeri
Mbah Dalhar dikenal sebagai panutan masyarakat, ia lahir dalam lingkungan santri yang penuh ketaatan.
Jika dirunut hingga eyang buyutnya, Mbah Dalhar masih ada keturunan dengan salah satu panglima perang pasukan Diponegoro.
Bubur blendrang juga cocok dikonsumsi dengan padu padan kerupuk atau tempe mendoan.
Bagi anda ketika berkunjung ke Muntilan-Magelang jangan lupa untuk mencicipi kuliner legendaris ini.
Terkait harga, tak perlu khawatir, anda dapat menikmati semangkuk bubur blendrang ini hanya dengan mengeluarkan uang Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,- per porsinya.
Baca Juga: Enam Langit by Plantaran, Nongkrong Romantis di Atas Langit, WOW!