Diungkapkan bahwa seminggu belakangan ini, kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan di atas 10 kasus perhari. “Trend 2 minggu landai sekali, sempat rata-rata di bawah 10, satu minggu terakhir kasus mulai meningkat, 14, 15, bahkan hari ini langsung ke 54 kasus,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan deteksi dini agar Denpasar tak mengalami lonjakan kasus seperti Jakarta. Apalagi Lapangan Puputan Badung menjadi pusat keramaian, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi.
“Walaupun dari tes ini semua hasilnya negatif, tapi kasus terus meningkat, maka lapangan akan ditutup. Kami tidak melarang olahraga, tapi banyak yang ke lapangan untuk duduk-duduk, bermain. Apalagi orang tua dan anak-anak, itu bahaya sekali,” ujar Walikota Jaya Negara.
Selain di lapangan Puputan Badung, rapid tes antigen ini juga akan digelar di Lapangan Lumintang, Taman Kota Lumintang, dan Pantai Sanur.
Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, Tim Yustisi Laksanakan Sidak Prokes
Sementara untuk Lapangan Puputan Renon, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Bali.
“Kami akan melapor ke Pak Gubernur bagaimana tindak lanjutnya, apakah Lapangan Renon kami juga yang ambil, karena kasus meningkat,” ungkapnya.
Selain itu, Walikota Jaya Negara juga menyampaikan bahwa rapid antigen ini dilakukan untuk antisipasi varian baru Covid-19.
“Memang kemarin ada satu sudah varian baru di Denpasar, tapi yang bersangkutan sudah isolasi dan sembuh. Namun penyakit ini tidak kelihatan sehingga harus dites terus sampai kasus benar-benar melandai,” paparnya.
Pihaknya juga bertujuan untuk mencari data sebagai bukti jika nantinya harus melakukan penutupan lapangan Puputan Badung.
“Biar masyarakat memaklumi kalau lapangan ini ditutup, intinya kami ingin dengan data (melakukan penutupan),” pungkasnya.
Baca Juga: Peran Sekolah Pariwisata di Riau saat Masa Pandemi Covid-19