Makassar, Sonora.ID - Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberi perhatian serius terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging.
Sudirman bahkan mamasukan Stadion Mattoanging ke dalam usulan program Prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2022.
Usulan tersebut telah dipaparkan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta, belum lama ini.
"Salah satu usulannya dalam menghadirkan sarana dan prasarana olahraga sepakbola, Stadion Mattoanging," ujar Sudirman.
Baca Juga: Webinar Perpusnas dan Bappenas: Bangkit dari Pandemi dengan Literasi
Sudirman mengatakan, pertemuannya dengan Kementerian PPN dalam rangka sinkronisasi program prioritas Pemerintah Sulsel dan pemerintah pusat.
"Rapat pertemuan kami dengan Bapak Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko, guna membahas banyak hal terkait koordinasi sinkronisasi program prioritas pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, pembangunan Stadion Mattoanging telah mendapat lampu hijau dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.
Rencananya, pembangunanya nanti akan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah lantaran menggunakan APBD murni.
Baca Juga: Menpora Dukung Pemprov Sulsel Selesaikan Stadion Mattoanging
"Pemprov Sulsel telah menyiapkan untuk tahap satu dari APBD 2022. Ini karena kewajiban kami dalam pelayanan dasar dan melihat kondisi keuangan APBD saat ini," tutur Sudirman.
Ia berharap, dengan memasukkan Stadion Mattoanging ke dalam program prioritas, pihaknya bisa mendapat bantuan APBN.
"Kita berharap, ada bantuan dari APBN untuk membantu dalam pembangunan ini sehingga bisa lebih cepat diselesaikan," ungkapnya.
Tak hanya bidang olahraga, Sudirman juga mengusulkan beberapa program prioritas dalam hal pendidikan maupun kesehatan.
Diantaranya, perencanaan rumah sakit bertaraf internasional untuk otak, jantung, dan kanker. Termasuk soal peningkatan standar fasilitas existing rumah sakit di Sulsel.
Menurut Sudirman, rumah sakit otak bertaraf internasional ini rencananya tidak hanya melayani masyarakat Sulsel. Namun lebih luas yakni masyarakat dari kawasan Indonesia Timur.
"Pertemuan tersebut sebagai upaya pemerintah provinsi untuk bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan serta mewujudkan harapan masyarakat Sulsel," pungkasnya.