Sonora.ID - Toxic positivity adalah keyakinan bahwa tidak peduli seberapa parah atau sulitnya suatu situasi, orang harus mempertahankan pola pikir positif.
Meskipun ada manfaat untuk menjadi seorang yang optimis dan terlibat dalam pemikiran positif, Toxic positivity malah menolak emosi yang sulit demi keceriaan dan kebahagiaan yang 'palsu'.
Kita semua tahu bahwa memiliki pandangan hidup yang positif baik untuk kesehatan mental Anda. Masalahnya adalah bahwa hidup tidak selalu positif. Kita semua berurusan dengan emosi dan pengalaman yang menyakitkan.
Baca Juga: Bukan Hedon, Inilah Gaya Hidup yang Membuat Bahagia Menurut Psikolog
Ketika sesuatu yang buruk terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, orang-orang menyuruh Anda untuk “tetap positif” atau “lihat sisi baiknya”.
Meskipun komentar semacam itu sering kali dimaksudkan untuk menunjukkan simpati, itu juga bisa menjadi cara untuk menghentikan apa pun yang ingin Anda katakan tentang apa yang Anda alami.
Mengapa Ini Berbahaya?
Toxic positivity sebenarnya bisa merugikan orang yang sedang mengalami masa-masa sulit. Alih-alih mampu berbagi emosi manusia yang otentik dan mendapatkan dukungan tanpa syarat, orang menemukan perasaan mereka diabaikan, diabaikan, atau langsung tidak berlaku.
Menurut laporan Stress in America 2020 oleh American Psychological Association, 46% orang dewasa Amerika dengan anak-anak di bawah 18 tahun melaporkan memiliki tingkat stres yang sangat tinggi selama pandemi.
Baca Juga: Jangan Asal Bercanda Fisik, Ini Dampaknya bagi Korban hingga Bunuh Diri
Tanda-tanda
Kepositifan beracun seringkali tidak kentara, tetapi dengan belajar mengenali tanda-tandanya dapat membantu Anda mengidentifikasi jenis perilaku ini dengan lebih baik. Beberapa tanda antara lain:
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Pertengkaran Rumah Tangga, Jangan Hanya Diam
Cara Menghindari Toxic Positivity
Jika Anda terpengaruh oleh toxic positivity, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sehat dan lebih mendukung. Beberapa ide meliputi:
- Kelola emosi negatif Anda, tetapi jangan menyangkalnya
- Bersikaplah realistis tentang apa yang seharusnya Anda rasakan
- Jangan terlalu berharap pada diri sendiri
- Fokus pada mendengarkan orang lain dan menunjukkan dukungan
-Perhatikan bagaimana perasaan Anda