Utomo menegaskan bahwa pemberhentian Genose mungkin bisa membantu pemerintah dalam menekan ledakan kasus covid-19 yang terjadi di Indonesia.
"(GeNoSe) harus dihentikan. Kita harus mencari masalah ledakan kasus, semua potensi masalah harus dicari. Apalagi tes kita masih lemah, tracing lemah, apalagi orang bisa ke mana-mana hanya berdasarkan GeNoSe," jelas dia.
Sebagai gantinya, Utomo menyebut screening perjalanan bisa menggunakan alat baku yang telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu tes PCR dan antigen.
Ia menegaskan, rekomendasi penghentian GeNoSe itu didasarkan atas hasil validasi eksternal yang belum keluar, bukan karena akurasi.
"Karena harus diakui, apa pun tesnya, bahkan PCR pun bisa meleset, karena banyak faktor juga," ujar Ahmad Utomo.
"GeNoSe boleh dipakai, Indonesia boleh berbeda dari negara lain, tapi tunjukkan dong hasil validasi ekstenal. Kalau memang kampus kita dipercaya dan benar-benar merdeka dan hasilnya bagus, ya pakai," lanjut dia.
Baca Juga: Begini Akurasi dan Cara Kerja GeNose dalam Pandangan Tim Pengembang