Bali, Sonora.ID - Rencana pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan internasional pada Juli 2021 mendatang terancam batal.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya angka penularan Covid-19 di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan penularan Covid-19 sebelumnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengaku prihatin dengan meningkatnya angka penularan Covid-19 di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan penularan Covid-19 sebelumnya.
Dengan meningkatnya penularan Covid-19 tersebut, rencana pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara pada Juli 2021 inipun ditinjau ulang.
"Tentang rencana pembukaan Bali tentunya program ini terus berlanjut namun tentunya harus melihat situasi terkini berkaitan dengan kondisi pandemi. Dan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 kami melihat ada penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali," kata Sandiaga pada weekly press briefing secara daring dan offline secara langsung di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa penyiapan pembukaan pariwisata Bali terus berlangsung, namun disesuaikan dengan kondisi Covid-19 di dalam negeri dan luar negeri. Untuk saat ini, pihaknya melakukan persiapan dari segi prakondisi yang ditentukan, namun dalam hal kondisi Covid-19 yang tidak memungkinkan, tentunya akan ditinjau kembali.
"Pengumuman kapannya itu (buka pariwisata Bali bagi wisman) kita sesuaikan dengan situasi Covid yang lebih kondusif. Persiapannya masih di level 90 persen untuk penyiapan travel corridor arrangement, untuk penyiapan charter pesawat sebagai ujicoba juga majunya (persiapan) sudah sangat signifikan," ujar Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga: Wagub Cok Ace Yakinkan Kesiapan Bali Buka Pintu Pariwisata Internasional Juli Mendatang
"Namun untuk kapan ditetapkan dan dibukanya tergantung dari situasi Covid-19 terkini. Jadi kita sudah memutuskan bahwa jika situasinya melandai baru akan kita finalkan, dan jika belum melandai tentunya akan kita sesuaikan. Dan untuk yang akan memulai ujicoba berupa penerbangan charter juga sudah disiapkan," tambahnya.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga juga mengungkapkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dalam beberapa waktu terakhir, sedikit berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan nusantara ke Pulau Dewata. Di tengah meningkatnya kasus Covid-19, kami melihat ada penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali,"katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan dengan langkah koordinatif bersama Gubernur Bali untuk menyiapkan pariwisata berbasis vaksin. Dan ini sudah dilaporkan kepada Presiden dan sudah mendapatkan persetujuan mengenai usulan tersebut.
"Pariwisata berbasis vaksin adalah dimana kita memberikan opsi utama agar wisatawan yang datang ke Bali mendapatkan vaksin Covid-19. Sehingga bukan hanya masyarakat Bali yang mendapatkan vaksin, tapi dipastikan para wisatawan yang masuk ke Bali, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing itu sudah dalam kondisi tervaksin," terangnya.
Dan diungkapkan bahwa sesuai arahan dari Presiden Jokowi fokus pariwisata vaksin di Bali adalah wisatawan nusantara, dimana ini sesuai dengan program vaksinasi Covid-19 yang massif.
"Jadi untuk wisatawan nusantara ini kami mendapat perintah langsung untuk berkoordinasi dan nanti akan diumumkan secara resmi oleh Bapak Gubernur Bali. Ini adalah bentuk upaya effort kita meningkatkan vaksinasi khususnya bagi wisatawan nusantara yang ingin mendapatkan satu nilai tambah dari kunjungan pariwisatanya itu mendapatkan vaksin," terang Menparekraf RI.
Baca Juga: Pemprov Bantah WFB Bukan Pemicu Lonjakan Kasus Covid-19 di Bali
Disampaikan jika vaksin ini akan diberikan secara gratis, dan vaksin based tourism di Bali ini adalah merangkai kegiatan-kegiatan, pola-pola perjalanan di Bali dan di destinasi wisata lainnya seiring dengan kegiatan mereka mendukung program vaksinasi massal.
Untuk vaksin Covid-19 bagi wisatawan mancanegara, menurut Menparekraf Sandiaga bahwa perintah dari Presiden bisa menggunakan vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang sudah digagas. Dan ini nanti tentunya bisa dikoordinasikan dengan perintah beliau dan disampaikan oleh Menko Perekonomian melalui koordinasi dengan Kementerian BUMN.
Ia menambahkan Kementerian BUMN ini nanti akan menugaskan beberapa BUMN-BUMN untuk menyediakan vaksin gotong royong.
"Ini yang akan kita harapkan juga bisa seiring dengan pembukaan dari Bali. Pembukaan Bali ini bisa mensyaratkan kunjungan wisatawan itu harus divaksin baik divaksin terlebih dahulu di negara asalnya dan di tes PCR negatif. Maupun wisatawan tersebut bisa datang ke Bali dan divaksin di Bali sehingga memiliki kualitas dari kunjungan yang lebih baik dan kualitas dari belanja dan memberikan dampak ekonomi kreatif juga yang lebih tinggi selama kunjungan mereka," bebernya.
Kata Sandiaga, Usulan Bali menjadi Pariwisata Berbasis Vaksin Covid-19 selain disetujui Presiden juga sudah didiskusikan dengan Menteri Kesehatan.
Baca Juga: Pemprov Bali Ajak Masyarakat Bangun Budaya Hijaukan Lingkungan