3. Jamu Jun
Konon, jamu jun mulai dibuat berdasarkan permintaan Raja Demak. Kala itu, raja menyuruh bawahannya yang sakti untuk menemukan satu daun di gunung guna menyembuhkan anaknya yang sakit.
Namun, bawahannya itu lupa nama daun tersebut. Dia pun membawa pulang satu gunung. Rempah-rempah pada gunung itu kemudian diambil dan dicampur menjadi satu minuman yang sekarang disebut sebagai Jamu Jun.
Biasanya ketika disajikan, jamu jun ditambah bubuk merica, selo (bubuk putih dari bahan herbal), serta bola-bola kecil berwarna coklat yang dinamakan krasikan.
Bola-bola ini dibuat dari parutan kelapa, jahe, gula merah, dan tepung ketan. Warna krasikan tergantung pada jenis gula yang digunakan. Krasikan putih menggunakan gula pasir, dan krasikan coklat menggunakan gula jawa.
Nama jamu jun sendiri berasal dari kata 'jun', yang merupakan tempat penyimpanan seperti gentong jaman dahulu. Jun termasuk gerabah yang dibuat dari tanah liat dan memiliki bentuk menyerupai kendi.
Jika ingin mencicipi jamu jun di pagi hari datanglah ke Pasar Prembaen pada hari Senin dan Sabtu. Pada hari Jumat ada di belakang kantor gubernuran di Jalan Gergaji. Sore di hari Jumat, Sabtu, Minggu ada di Pasar Semawis yang memang terkenal sebagai pusat kuliner Kota Semarang di akhir pekan.
Demikian minuman tradisional hangat khas Semarang yang bisa anda nikmati ketika cuaca tak menentu. Selain cita rasanya yang nikmat, minuman hangat tradisional tadi juga berkhasiat.
Baca Juga: Bersantai Sejenak di Taman Wisata Kopeng Salatiga yang Sejuk