Saring Jurnalis Abal-Abal, Pengurus IJTI Kalsel Gelar UKJ

24 Juni 2021 15:10 WIB
suasana UKJ IJTI Kalsel
suasana UKJ IJTI Kalsel ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarmasin, Sonora.ID – Merujuk pada Peraturan Dewan Pers No. 1 tahun 2010, yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers No. 4 tahun 2017 tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW), seorang jurnalis harus memiliki kualitas dan profesionalitas dalam bekerja.

Kedua hal itu sangat penting dimiliki oleh seorang wartawan, guna menghasilkan produk jurnalistik yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Atas dasar itu lah, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Uji Kompetisi Jurnalis (UKJ) bagi puluhan wartawan televisi yang tidak hanya berasal dari Kalsel, namun juga dari Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Tujuan digelarnya UKJ ini untuk wartawan TV di daerah kita bisa lebih profesional lagi,” ungkap Ketua IJTI Kalsel, Budi Ismanto, usai pembukaan UKJ di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada Kamis (24/06).

Menurut Budi yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online terkemuka di Banjarmasin ini, harus ada pembeda antara wartawan yang sesungguhnya dengan yang abal-abal. Mengingat, pada faktanya, memang saat ini di Kalsel masih banyak ditemukan oknum yang mengatasnamakan wartawan.

“Masyarakat, pejabat daerah, kalangan pengusaha bisa membedakan antara wartawan yang benar-benar melaksanakan tugas dan yang abal-abal,” jelas Budi.

Baca Juga: Renovasi Rumdin Wali Kota Banjarmasin Capai Ratusan Juta, Tamu Dialihkan ke Rumah Pribadi

Menurut Budi, IJTI kedepannya akan turut serta melakukan penertiban terhadap wartawan abal-abal yang sangat merusak profesi dunia jurnalistik di Banua. Langkah ini, lanjutnya penting dilakukan, guna menyehatkan industri pers di Kalsel.

“Kasian kan kawan-kawan pers yang benar-benar bekerja tercemari oleh perilaku orang atau wartawan yang abal-abal,” bebernya.

Ditambahkannya, melalui kegiatan UKJ ini, produk jurnalistik yang dihasilkan wartawan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

“Wartawan kan dituntut bertanggung jawab atas beritanya, UKJ ini akan membantu wartawan menghasilkan produk jurnalistik yang lebih baik,” imbuhnya.

Baca Juga: Walaupun Tak Mudah, ODGJ di Banjarmasin Tetap Di Vaksin

Terakhir ia berharap, dengan banyaknya wartawan yang sudah mengikuti uji kompetensi, akan berkontribusi kepada daerah melalui karya jurnalistik yang sesuai fakta di lapangan atau bukan hoax atau berita bohong.

“Yang paling penting itu wartawan anti hoax, jadi harus ada pembeda dengan yang abal-abal,” tambahnya. 

Senada dengan Budi, Anggota Dewan Pers, Hassanein Rais, yang menghadiri pembukaan UKJ mengatakan, uji kompetensi menjadi penting bagi jurnalis televisi di tengah banyak bermunculan media saat ini.

Uji kompetensi juga mengukur kesadaran, pengetahuan dan keterampilan jurnalis televisi itu sendiri.

"Masyarakat punya hak untuk memperoleh informasi yang akurat dan relevan. Untuk itu diperlukan jurnalis yang profesional untuk memilah dan memilih Informasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Maka penting uji kompetensi ini untuk menyaring wartawan abal-abal dan yang serius," tandasnya.

Baca Juga: Sisi Lain Pelantikan: Tugas Selesai, Penjabat 'Rocker' Tinggalkan Balai Kota Banjarmasin

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm