Namun, lantaran ada yang memicu berupa pukulan kepada rekannya lalu terjadilah kericuhan.
"Memang ada beberapa rekan kami yang sempat diamankan, termasuk yang luka. Tapi dari laporan yang kami terima yang bersangkutan sudah dilakukan penanganan," imbuhnya.
Sekedar diketahui, ada beberapa poin tuntutan yang diminta oleh para demonstran. Yakni mendesak DPRD Provinsi Kalimantan Selatan untuk membuat surat tuntutan atas nama DPRD Provinsi Kalsel yang berisi :
Pertama, menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk angkat suara perihal tuntutan mahasiswa Kalsel sebelumnya (terlampir), dengan bukti dokumentasi video dan rilis tertulis.
Kedua, menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerima dan menyetujui tuntutan mahasiswa Kalsel sebagaimana terlampir tuntutan sebelumnya.
Ketiga, menuntut Ketua DPRD Kalsel Supian HK untuk mundur dari jabatannya, apabila tidak dapat memenuhi tuntutan yang pertama.
Diberitakan di awal, setelah melakukan negosiasi yang cukup alot akhirnya para demonstran melakukan perlawanan hingga berakhir ricuh dan terjadi baku hantam. Bahkan untuk menarik mundur para demonstran, mobil water canon yang stand by disemprotkan ke massa bersamaan dengan pasukan anti huru-hara.
Kericuhan sendiri dipicu Ketua DPRD Kalsel, Supian HK yang tak kunjung datang menemui para demonstran, sesuai tuntutan mereka, namun hanya diwakili Ketua Komisi I, Rachmah Norlias dan satu anggotanya, Siti Noortita Ayu Febria Roosani.
Keadaan mulai mendingin ketika koordinator aksi dengan pihak kepolisian kembali bernegosiasi. Alhasil, massa pun kembali melakukan mimbar bebas.
Baca Juga: Renovasi Rumdin Wali Kota Banjarmasin Capai Ratusan Juta, Tamu Dialihkan ke Rumah Pribadi