Meski saat ini pemerintah tengah melakukan PPKM mikro, namun Netty menyoroti bahwa hal ini memberikan dampak psikologis yang jauh berbeda dengan diberlakukannya PSBB.
Pasalnya, PSBB memiliki aturan yang lebih ketat dan lebih luas, sehingga psikologis masyarakat juga menjadi lebih takut untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
“Secara psikologis masyarakat lebih takut untuk melakukan mobilitas dan kampanye diam di rumah lebih berhasil,” sambung Netty menegaskan.
Baca Juga: Dituding Dapat Endorse Untuk Mengaku Positif Covid-19, Kiki Eks CJR : Enggak Ada Otaknya
Pihaknya juga menyoroti keberhasilkan PSBB yang dilakukan bebeapa saat yang lalu, karena berhasil menurunkan penggunaan alat transportasi publik dan kunjungan ke pusat keramaian secara signifikan.
Sedangkan hal ini tidak terjadi pada saat diberlakukannya PPKM mikro, karena merasa tidak ada pembatasan yang ketat dari pemerintah.
“Pasar, mal, alat transportasi publik tetap penuh dan ramai,” tegasnya.
Baca Juga: PPKM Kota Palembang Merujuk Pada Kebijakan Perwali PSBB Tahun 2020
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Pemerintah Diharapkan Berani PSBB atau Lockdown, Jangan Lempar Tanggung Jawab ke Pemda’.