Ahli Epidemiologi Beberkan Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19 Akhir-akhir ini

26 Juni 2021 18:50 WIB
Dr. dr Iche Andriani Liberty, Ahli Epidemiologi dari Unsri
Dr. dr Iche Andriani Liberty, Ahli Epidemiologi dari Unsri ( )

“Ketika keterisian tempat tidur terancam, tenaga kesehatan juga kolaps maka tidak ada cara lain adalah dengan lockdown. Tapi kita tidak berharap sampai hal itu terjadi. Fasilitas kesehatan ada batasnya, jumlah nakes juga terbatas, mereka berjuang di lini terdepan. Khawatir mereka akan kolaps. Sebelum hal itu benar-benar terjadi, zona-zona reskio tinggi seperti zona merah harus diperketat,” ujar dr Iche.

Untuk di Sumsel, jumlah kasus aktif adalah 5,2 %, lebih rendah dari nasional. Angka kesembuhan 89%, lebih tinggi dari nasional 88%, dan angka kematian 5,06 %, masuk dalam 5 besar nasional.

“Harus diperbaiki. Positivity ratenya 34,45%, kalau terkendali positivity ratenya kurang dari 5 %. Caranya dari sector kesehatan menerapkan 3 T. tracing, tracking, treatment. Dari masyarakat harus disiplin prokes. Tidak ada cara lain selain sinergi dengan vaksinasi yang sedang berjalan,” ujarnya.

Baca Juga: Rekor Baru Lagi,Penambahan Kasus Covid-19 Hari Ini Sebanyak 21.095

Tanggal 12 Mei 2021, wisma atlit Jakabaring diaktifkan kembali untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan covid-19. Namun yang perlu diperhatikan lagi dari sisi mobilitas masyarakat, pembatasan-pembatasan yang sudah diatur harus dilakukan sampai ke unit terkecil di tingkat RT.

Di sumsel kasus konfirmasi tertinggi di sebaran usia 20 hingga 40 tahun yang merupakan usia produktif. Hal ini perlu disadari karena usia produktif mobilitasnya yang tinggi dapat menularkan ke golongan yang rentan seperti lansia,anak-anak dan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

“Anak-anak ada kasus kematian pada usia kurang dari satu tahun 10 orang, 1 hingga 4 tahun, 30 orang, 5 sampai 12 tahun, 10 orang, 15 sampai 19 tahun, ada 7 orang yang meninggal karena covid. Bila tidak urgen anak-anak tidak usah dibawa kemana-mana,” ujarnya.

Infeksi tidak memandang usia, fatalitas tergantung dari komorbid dan juga kondisi tubuh. Bisa saja seseorang kuat tapi imunitasnya rendah bahkan tidak menyadari dirinya mengidap komorbid. Gejala infeksi corona varian baru ada penambahan gejala seperti diare, hilang penciuman, dan hilang perasa, mata kemerahan.

Namun secara umum sama gejalanya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan.

“Bila merasakan itu segera hubungi faskes. Jangan takut dicovidkan karena diagnostic dilakukan dengan tes pcr, swab. Jangan sampai terlambat agar bisa segera diobati dan tidak parah,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm