Sonora.ID - Tumbuh,  berkembang, belajar, dan berinteraksi di dalam keluarga yang tinggal di satu rumah, kerap kali mendatangkan rasa bosan bahkan kesal karena sering bertemu dan banyaknya gesekan karena hubungan yang terlalu dekat.

Meski cekcok di dalam rumah adalah hal yang terbilang wajar, tetapi cekcok ini bisa berubah menjadi masalah yang besar apa lagi ketika salah satu anggota keluarga sudah merasa tidak nyaman berada di dalam rumah.

Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata NIkolay dalam program Smart NLP di Radio Smart FM menegaskan bahwa ada 2 hal atau alasan yang biasanya membuat rasa tidak nyaman di rumah.

Baca Juga: Tugas Kuliah Numpuk? Inilah Tips-Tips yang Bikin Kamu Betah Nugas

Merasa ingin disetujui

“Perbedaan pendapat yang terjadi, (sering kali) larinya bukan soal saling memahami, tetapi adalah ingin supaya dituruti keinginannya. Akhirnya muncul ‘ngapain sih aku di sini, keinginanku enggak bisa difasilitasi’ gitu loh,” ungkap Hing menegaskan.

Jadi, banyak cekcok atau perbedaan pendapat di dalam rumah yang kemudian berujung pada keinginan untuk disetujui oleh seluruh anggota keluarga.

Padahal, kunci dari perbedaan pendapat tersebut cukup dengan saling memahami, bukan agar seluruh anggota keluarga setuju dengan pendapat dari salah satu anggota.

Baca Juga: 3 Tips Bekerja di Rumah dengan Tenang, Pelatih NLP: Jauhi Gadget!

 “Setuju untuk tidak setuju, jadi kita menerima it’s okay mereka berbeda pendapat dengan kita. Akhirnya kenapa kabur dari rumah, memilih teman curhat di luar rumah? Karena kita merasa ingin disetujui,” tegasnya.

Merasa tidak dipahami

“Atau kita merasa tidak dipahami, kita merasa tidak ada yang paham dengan kita di rumah,” sambung HIng menegaskan.

Karena, banyak orang yang sedang curhat atau menceritakan masalah hidupnya, hanya untuk didengar dan dipahami, bukan untuk diberikan nasihat atau bahkan dikritik terkait dengan masalah yang menimpanya tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Pertengkaran Rumah Tangga, Jangan Hanya Diam

“Setelah mereka curhat mereka ngapain? Minta nasihat atau enggak? Ya enggak! Kadang-kadang mereka cuma minta dipahami saja, ingat baik-baik,” jelas Hingdranata.

Memahami anggota keluarga bukan berarti Anda harus menyetujui pendapatnya, cukup dengan menggunakan konsep agree to disagree demi menjaga agar hubungan tetap berjalan baik.

Baca Juga: Rawan Pertengkaran, Berikut Ini Usia Pernikahan yang Harus Diwaspadai!