Selain itu, dalam menambang cryptocurrency diperlukan daya listrik yang tinggi dan di China saat ini penggunaan listrik masih terkonsentrasi menggunakan energi batubara. Oleh karena itu ada kekhawatiran akan menimbulkan hal yang tidak baik bagi lingkungan karena penggunaan emisi karbon yang tinggi.
Alasan tersebut menjadi hal yang perlu kita cermati sebagai pelaku pasar, apakah kita masih bisa mempercayai cryptocurrency?
Percaya atau tidak tentu saja kita harus melihat lebih jauh bagaimana perkembangan dari adaptasi teknologi koin kripto ini. Walaupun memang energi batubara masih menjadi komoditas utama penyumbang energi listrik dan menjadi masalah karena tidak ramah lingkungan.
Baca Juga: Komentar Elon Musk di 'Saturday Night Live' Sebabkan Harga Dogecoin Jatuh
Bulan lalu Elon Musk CEO Tesla bersama Michael Saylor CEO Microstrategy mengumumkan Bitcoin MIning Council, yang merupakan forum yang terdiri dari sembilan korporasi besar termasuk Micro Strategy, Galaxy Digital, BlockCap and Marathon, forum ini bersama-sama mengkampanyekan bagi para miners untuk menggunakan energi yang terbarukan.
Belakangan ini juga muncul lebih banyak dorongan bagi korporasi besar yang masuk di pasar kripto untuk memberikan insentif bagi produksi Green Bitcoin yang menggunakan energi terbarukan.
Terbaru, di El Salvador yang akhirnya sudah melegalkan bitcoin akan mengupayakan penggunakan energi gunung berapi sebagai sumber daya utama dalam menambang cryptocurrency. Proses dalam transformasi ke arah energi yang terbarukan ini tentu saja akan memakan waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga: Melihat Pertarungan Emas Vs Bitcoin di Final Turbulensi Ekonomi