Lampung, Sonora.ID - Siapa yang sudah rindu dengan Nadin Amizah? Penyanyi muda berbakat ini kembali merilis sebuah karya terbaru nya berjudul “Sebuah Tarian Yang Tak Kunjung Usai”.
Lagu yang diajdikan sorotan utamanya dalam mini album “kalah bertaruh. Lagu yang patut menjadi sorotan ini mampu mengemas kisahnya secara utuh pada mini album ini. Lagu ini sendiri sudah mengumpulkan lebih dari 330 ribu viewers dikanal Youtube Nadin Amizah.
“Karena di lagu ini, aku bisa menceritakan kisahku secara lengkap sebagai perempuan yang pernah kehilangan dan berproses dengan itu. Dan di album ini, aku hanya ingin didengar dengan baik melalui karyaku,” ucapnya.
Baca Juga: Profil Nadin Amizah, Penyanyi Bersuara Emas Jebolan Ajang Pencarian Bakat
Kata–kata puitis yang sederhana masih menjadi sajian Nadin dalam mini album nya ini. Indah tanpa upaya dalam mengisahkan pertaruhan masa lalunya. Dengan menggandeng Kevin Rinaldi dan musisi kolaborator dari album sebelumnya Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja), Nadin kali ini tidak sendiri menulis kisahnya yang merupakan kisah masa lalu.
Mini album ini juga rupanya menggandeng Eky Rizkani sebagai produser, perancang yang turut dipercayai untuk proses produksi secara utuh dalam pengemasan karya terbarunya. Sebab mini album ini bukan hanya terasa dekat olehnya pribadi, tetapi juga terasa detil, jelas, dan intim sampai ke telinga para pendengar.
“Aku rela dengerin album ini berkali-kali, karena aku sangat puas dengan hasilnya. Semoga keintiman, dan tiap detil yang ingin aku sampaikan di album ini bisa didengarkan dengan baik ke setiap pendengarnya," ucapnya dengan lugas.
Baca Juga: Nadin Amizah Minta Maaf Soal Kontroversi 'Si Miskin dan Kaya'
Sejak lahirnya kalah bertaruh, secara resmi mini album ini diperuntukkan untuk merangkul para pendengar, di luar Nadin beserta sebagian dari dirinya di masa lalu, yang tengah menghadapi ketidakpastian dan kegelisahan. kalah bertaruh akan mengombang-ambing rasa para pendengarnya di tiap lagu dengan balutan ketenangan lantunan musik khas Nadin Amizah.
Mini album ini bukan sekadar roman picisan belaka, tetapi kalah bertaruh turut mampu merangkum proses seseorang dalam bertahan, memperjuangkan, melepaskan, hingga mengikhlaskan sesuatu yang bukan menjadi miliknya.
Memulai babak pertaruhan dengan upaya bertahan dalam ‘sebuah tarian yang tak kunjung selesai’, hingga ‘dan, selesai.’ sebagai penutup yang disuguhkan dalam bentuk ajakan untuk berbahagia, meski itu di jalan yang berbeda. Nadin seolah berkisah seakan penyertaan Tuhan dan semesta menjadi salah satu bagian terpenting di tiap prosesnya.
Baca Juga: Dituding Hina Orang Miskin, Nadin Amizah: Saya Berbicara dari Pengalaman
Selain itu, Nadin tidak hanya membagikan kisahnya melalui lagu-lagu yang ia senandungkan, tetapi ia juga tengah berkisah melalui tematik visual dari mini albumnya (artwork). Jalan, kamar, dan mobil menjadi pilihannya dalam memvisualisasikan karyanya; intim dan personal, selayaknya sebuah hubungan.
Kalah bertaruh bukan hanya sebuah medium berkisah, tetapi juga menjadi karya yang utuh. Keutuhan mini album ini bukan hanya tercermin dari kekayaan akan musikalisasi Nadin yang tak perlu diragukan lagi, melainkan bagaimana ia membagikan kisah pertaruhan cinta belianya pada dunia dengan lapang dada.
“Mini album ini menjadi istimewa untukku, karena melalui karya ini, aku memberanikan diri untuk bicara sepenuhnya tentang cinta dengan sederhana dan tanpa diputar-putar.” Ujarnya dengan tenang. Dengan lahirnya kalah bertaruh, karya ini dipastikan mampu bermuara dan menyertai siapa pun yang tengah berproses. Oleh karenanya, selamat menikmati dan menyelami dunia lain dari Nadin Amizah, kalah bertaruh di hari Rabu.