Sonora.ID - Selain penjualan vitamin yang jadi incaran masyarakat Indonesia, tak sedikit juga racikan alami yang menjadi andalan orang Indonesia dan dianggap bisa memberikan perlindungan diri dari virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Salah satunya adalah madu. Banyak orang yang berburu madu ‘terbaik’ karena menganggap bahwa madu bisa membantu menjaga daya tahan tubuh dan mencegah dari paparan virus corona.
Namun, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa ternyata madu tak selamanya baik jika dikonsumsi oleh pihak-pihak tertentu.
Baca Juga: Kue Sarang Madu, Camilan Jadul dan Enak Khas Kota Pati
“Kalau ditanya madu itu baik atau tidak untuk kesehatan? Ya tergantung dia kekurangan gula atau tidak. Kalau dia tidak kekurangan gula, tidak perlu madu. Apakah madu sehat? Tidak juga,” tegas dr. Santi.
Bahkan, pihaknya menyatakan bahwa madu justru menjadi musuh bagi beberapa orang karena kandungan gulanya yang tinggi.
“Madu itu kandungan gulanya banyak. Jadi hati-hati terutama pada pasien-pasien diabetes atau pasien-pasien yang menderita kegemukan atau obesitas atau kelebihan berat badan,” sambungnya menegaskan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Ternyata Berbahaya Jika Sampai Dikonsumsi Oleh Bayi
Jadi, madu yang dianggap bisa digunakan sebagai salah satu ‘ramuan’ kesehatan, ternyata juga harus disesuaikan dengan orang yang mengonsumsinya.
Pasalnya, dr. Santi menyebutkan bahwa kandungan gula yang tinggi di dalam madu tersebut bisa membuat kandungan gula dalam darah juga tinggi.
“Minum madu secara berlebihan itu akan menambah gula darah dan akan menambah lingkar pinggang. Jadi, hati-hati bukan berarti minum madu itu baik pada saat sedang sakit,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: 9 Obat Alami untuk Redakan Sakit Maag, Ampuh dan Aman di Perut!
Hal yang sama juga berlaku pada konsumsi vitamin. Artinya orang yang tidak membutuhkan tambahan dosis pada vitamin, tidak perlu mewajibkan diri untuk meminum tambahan vitamin tersebut.
Misalnya, orang yang rutin makan buah dan sayur dalam kadar yang cukup, dianggap sudah memenuhi kebutuhan vitamin C dalam dirinya, sehingga tidak perlu minum vitamin C tambahan.
“Karena setiap orang membutuhkan vitamin yang berbeda-beda, tergantung dengan kondisi sakit dan kondisi dia sebelumnya,” jelas dr. Santi.
Baca Juga: Sering Alami Batuk, Berikut 4 Cara Alami Yang Efektif Meredakannya