Palembang, Sonora.ID - Perpaduan konsep Islami diinginkan Zuriyat Ki Merogan pada proses pembangunan Pulau Kemaro sebagai destinasi wisata yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Palembang saat ini.
Juru Bicara Zuriyat Ki Merogan Dede Chaniago mengatakan, pihaknya sejatinya menyetujui pembangunan destinasi wisata yang dilakukan Pemkot Palembang, namun pihaknya yang merupakan pemilik lahan Pulau Kemaro seluas 87 hektar tersebut menginginkan adanya nuansa Islami.
“Kita ingin konsep Pulau Kemaro mengadopsi perpaduan syariat Islam seperti dibangunnya Masjid KI Marogan, Pesantren Ki Marogan beserta membangun Islamic Center,” kata Dede kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Siap Bantu Pembangunan Pulau Kemaro
Dikatakannya, apabila tidak sesuai dengan syariat Islam, maka Zuriyat KI Merogan tidak merestui dalam pembangunan tersebut.
Menurut, Dede Untuk proses pembangunan dengan total keselurahan lahan pemilik Zuriat KI Merogan sekitar 87 Hektar sedangkan dari Pemkot sendiri 30 Hektar ini sikapnya di wakafkan bukan diberikan tanah kepada Pemkot.
“Tanah wakaf ini nantinya yang mengelola Zuriat, Majelis Ulama Indonesia dan Badan Wakaf Indonesia. Proses selanjutnya adalah pembicaraan teknis dengan MUI dan Badan Wakaf,” jelas dia.
Sementara itu, Walikota Palembang H Harnojoyo menambahkan bahwa pihaknya menerima usulan yang diberikan oleh Zuriat Ki Merogan.
“Kami menyetujui konsep pengembangan Pulau Kemaro akan bernuansa Islam. Sejatinya konsep ini baik sekali ini untuk direalisasikan,” kata Harnojoyo.
Harnojoyo menerangkan pada intinya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ingin mengembangkan Pulau Kemaro Palembang biar tidak kosong.
“Nanti akan kita bahas kembali rencana-rencana aturan Pulau Kemaro Palembang ini,” tutupnya.