Pengamat: Lockdown Lebih Efektif Ketimbang Sistem Ganjil-Genap

3 Juli 2021 18:00 WIB
Saydina Ali selaku Pengamat Transportasi Kota Palembang
Saydina Ali selaku Pengamat Transportasi Kota Palembang ( Tribun Sumsel)

Palembang, Sonora.ID - Pemerintah mulai menerapkan aturan pembatasan ganjil-genap bagi kendaraan roda empat di Kota Palembang. Saydina Ali, Pengamat Transportasi Kota Palembang (02/07/2021) menilai kebijakan itu lebih bertujuan mengatasi penyebaran Covid-19 bukan untuk mengatasi kemacetan.

“Sementara ini tidak berbicara kemacetan. Corona, agar pendistribusian orang dari tempat ke tempat lain diatur, maksud pemerintah adalah jangan sampai orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain kemudian berkumpul disatu tempat sehingga penyebaran Covid-19 tidak bisa dihentikan,” ujarnya.

Tujuan pemerintah adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, namun pemahaman masyarakat yang belum disampaikan sehingga efisiensi pembatasan ganjil, genap  perlu dikaji lebih jauh.

Baca Juga:  Mulai Besok, Penerapan Ganjil-Genap Sumsel Akan Dilaksanakan

Pemerintah seyogyanya memanfaatkan potensi aparat pemerintah di garda terdepan seperti RT, lurah. Mereka perlu dimanfaatkan sehingga aparat penegak hukum cukup mengawasi saja tidak langsung turun ke lapangan. “RT/RW tidak kelihatan perannya, tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Ganjil-genap kurang efektif, sebaiknya lockdown satu minggu, dikunci habis tanpa terkecuali. Bila hanya ganjil-genap masih akan ada pendistribusian orang ke tempat-tempat lainnya. Pemerintah tinggal memikirkan kontribusi kepada masyarakat saja.

Seluruh aparat pemerintah harus terlibat, kantor-kantor pemerintahan hurus tutup, mall, pasar harus stop sementara. Kegiatan yang tidak ada kepentingan perekonomian dihentikan sementara seperti toko pakaian, sementara sembako masih diperbolehkan.

Baca Juga: Jumlah Anak Tangga Ganjil yang Baik Menurut Fengshui, Berapa Angkanya?

Ada klasifikasi yang diperbolehkan buka. Hal ini memang pilihan sulit namun masyarakat harus mendukung, dibutuhkan sosialiasi kepada masyarakat.

“Sosialisasi kurang, mana Kominfo, humas,” tukasnya.

Kelonggaran dari angkutan lebaran memberikan dampak terhadap meningkatnya Covid-19. Pemerintah seperti setengah hati. Bila hanya pemerintah saja yang terlibat maka masalah Covid-19 tidak akan pernah selesai.

Sanksi harus tegas, peran masyarakat dan ketegasan pemerintah perlu ditingkatkan lagi. Tidak semua harus di lockdown, daerah mana yang dilockdown harus diidentifikasi dulu terutama yang cluster merah.

“Sosialisasikan ke masyarakat, himbau agar dirumah saja. Penyebaran tidak bisa dicegah oleh satu institusi saja, seluruh pihak baik masyarakat maupun pemerintah bersama-sama bergerak menghentikan Covid-19,” tukasnya.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Aturan Ganjil Genap Efektif Turunkan Kasus Covid-19 di Kota Bogor

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm