Palembang, Sonora.ID - Bila bosan dengan lingkungan di dalam ruangan dan kebisingan hiruk pikuk kota, Sahabat Sonora bisa nongkrong sambil menikmati kopi asli nusantara beserta camilannya di Kedai Kayu Pinus yang berlokasi di dalam komplek wisata alam Punti Kayu Palembang.

Julian dan Tengku, Owner dari Kedai Kayu Pinus kepada Sonora (03/07/2021) menjelaskan tempat usaha yang dijalankannya.

“Kayu Pinus merupakan kedai kopi yang ada di wisata alam Punti Kayu. Kenapa ?, karena Punti Kayu adalah satu-satunya hutan kota, banyak pohon pinus, lokasinya ditengah kota, strategis. Sulit mencari suasana seperti ini. Punti kayu adalah tempat lama, menjadi tempat favorit semua warga Palembang. Namun kendala covid jadi agak sepi karena orang takut dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga: Relaksasi Diri Di Hutan Pinus Kayon Semarang Yang Masih Original

Tujuan didirikan disini agar masyarakat ingat lagi dan datang ke Punti Kayu. Ide awal adalah ingin menciptakan tempat nongkrong di alam terbuka yang tentu lebih sehat dengan suasana alam asri, berbeda dengan tempat nongkrong pada umumnya ditengah kota.

Nama Kedai Kayu Pinus ingin menegaskan bahwa ada hutan pinus di Palembang. Propertinya pun dari pohon-pohon yang tidak terpakai, namun masih kuat.

Kayu Pinus berasal dari dua kata Kayaoe dan Pinus. Kayaoe artinya kaya dan Pinus singkatan dari kopi nusantara. Banyak kopi di nusantara, tapi banyak orang Indonesia tidak tahu. Tersedia beberapa biji kopi dari beberapa propinsi di Indonesia terutama dari Sumatera Selatan.

Baca Juga: Hidupkan Lagi Pariwisata, Pemko Banjarbaru Bersih-Bersih Hutan Pinus

Kedai Kayu Pinus terbuka untuk umum dan komunitas. Bisa untuk prewedding, foto keluarga, gathering. Cara masuknya gampang tinggal membeli tiket masuk sebesar 10 ribu untuk ke kedai ini atau membayar 30 ribu untuk ke area Punti Kayu.

Menu yang tersedia mulai dari kopi susu, kapucino, latte, nonkopi seperti cokelat, matcha, green tee, juga tersedia makan ringan dan berat dengan harga mulai dari 18 sampai 30 ribu rupiah.

Baca Juga: 49 Barang Bukti Penggunaan Frekuensi Tak Berizin Dimusnahkan