Sonora.ID - Toxic relationship menjadi salah satu topik perbincangan yang banyak terjadi di media sosial, karena tak sedikit orang yang berbagi kisah hubungan beracunnya melalui akun media sosialnya.
Hal ini memicu orang yang membacanya untuk juga berbagi kisah mereka, sehingga awareness masyakat, khususnya anak muda terkait dengan hubungan yang beracun ini semakin tinggi dan luas.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Enzy Storia, musisi Indonesia, Sivia Azizah mengakui bahwa dirinya juga pernah menjalani hubungan yang toxic, bahkan hal tersebut pun terjadi karena dirinya juga ‘memberi makan’ benih-benih toxic tersebut.
Baca Juga: Berikut Ciri Bahwa Kamu Sosok Toxic People Dikehidupanmu Sendiri
Menurut musisi berbintang Aquarius ini, ketika pasangan memiliki tanda-tanda atau potensi menjadi pasangan yang beracun, sebaiknya kamu tidak membenarkan atau mendukung hal tersebut dengan ‘menuruti’ apa yang diinginkannya.
Sayangnya, pada saat itu Sivia belum menyadari bahwa dirinya justru menjadi ‘pendukung’ tumbuhnya racun di dalam hubungan itu.
“Toxicnya menurut aku enggak cuma dari dianya doang. Misalnya, kita punya pasangan yang cemburuan, terus kita ‘meng-iya-kan’ cemburunya dia, kan kita kasih makan egonya dia, gitu kan. Itu kan juga toxic, kita yang support toxic itu ada,” jelasnya menegaskan.
Baca Juga: 3 Ciri Orang Tua yang Toxic, Hipnoterapis: Membuat Anak Resah!
Jadi, tidak bisa dihindari bahwa ada beberapa kejadian ketika benih toxic tersebut sudah ada, namun sebagai pasangan justru membiarkan atau bahkan ‘memberi makan’ benih yang sudah ada tersebut.
Pada akhirnya, toxic relationship itu menjadi nyata dan kuat, sehingga tak lagi bisa menyalahkan satu pihak saja dalam terciptanya hubungan yang beracun.
“Kita juga yang bikin itu benih-benih toxic relationship itu ada, yang harusnya kan enggak begitu,” sambung Sivia.
Baca Juga: 3 Ciri Suami atau Istri yang Toxic, Ini Penjelasan Hipnoterapis
Bahkan dalam kesempatan yang sama, Sivia juga turut ‘mengurusi’ kehidupan sang pasangan, seperti memberikan masukan untuk karier dan aktivitasnya, padahal menurut Sivia hal itu tidak seharusnya dilakukan.
“Kayak aku enggak percaya sama dia. Padahal seharusnya, biarin saja, orang kan punya jalannya masing-masing, punya caranya masing-masing,” jelasnya menceritakan masa lalunya yang akhirnya saat ini menjadi pembelajaran bagi dirinya.
Dengan apa yang sudah dialaminya tersebut, toxic relationship tercipta karena adanya kontribusi kedua pihak yang juga turut ‘menyiram’ benih racun.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Toxic Positivity dan Mengapa Perlu Dihindari?