Makassar, Sonora.ID - Kerja petugas Covid 19 menjadi sorotan. Menyusul kerap membuat kerumunan sendiri saat menjalankan tugas.
Hal itu diungkap anggota DPRD Makassar, Hamzah Hamid dalam siaran talkshow Smart FM belum lama ini. Dia mengatakan kerumunan bisa memicu penularan virus corona.
"Ini juga menjadi sorotan masyarakat. Saat tim bekerja di lapangan, itu petugas justru membentuk kerumunan sendiri," ujarnya yang bergabung melalui telepon seluler.
Baca Juga: GeNose Tetap Digunakan di Makassar, Ini Alasan Wali Kota Danny Pomanto
Legislator komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan itu menilai seolah petugas mempertontonkan bentuk pelanggaran kepada publik.
Dia mengingatkan agar prinsip menghindari kerumunan benar-benar dijalankan.
"Memang pakai masker, tapi kalau kita lihat mereka bergerombol," jelasnya.
Politisi partai PAN itu memberikan catatan lainnya. Pelanggar protokol kesehatan Covid-19 harus dilakukan secara adil dan tidak tebang pilih oleh pemerintah.
Dia memandang masyarakat bisa patuh pada aturan jika pelaksananya memiliki ketegasan.
"Saat penindakan, jangan tebang pilih. Saya lihat saat penertiban hanya titik tertentu saja," tegasnya.
Master Covid 19 Kecamatan Tamalate, Fahyuddin merespon kritik dewan. Dia mengatakan langkah evaluasi telah diambil dengan mengurangi petugas yang bekerja di lapangan.
"Memang awalnya tim yang turun itu banyak, tapi sudah kita evaluasi dengan mengatur volumenya. Ini karena keterbatasan kendaraan," ujarnya yang hadir sebagai narasumber.
Baca Juga: 60 Mahasiswa Unhas Makassar yang Positif Covid-19 Diisolasi di Wisma
Senada, master kecamatan Ujung Pandang, Andi Patiaware mengatakan tantangan dalam menjalankan tugas pengawasan setiap daerah berbeda.
Khusus di wilayah setempat dianggap kompleks seiring menjadi pusat belanja hingga tempat wisata.
"Di ujung pandang itu banyak pertokaan, warga yang datang berbelanja bahkan dari luar Makassar. Tantangan lainnya itu karena ada tempat wisata seperti anjungan pantai losari, benteng roterdam dan karebosi," ucapnya.