Menangis
“Banyak orang-orang dalam budaya dan kebiasaan tertentu, tidak pandai untuk mengungkapkan perasaannya, dan bahkan akhirnya merasa bahwa menangis itu sesuatu yang tidak diperbolehkan,” tegas Eloy.
Hal ini banyak ditanamkan sejak kecil, misalnya anak laki-laki tidak boleh menangis, sehingga hingga dirinya dewasa menilai bahwa menangis bukan hal yang wajar untuk dilakukan.
Eloy menegaskan bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan, tetapi menangis adalah tanda cinta. Sehingga hal ini sangat wajar dilakukan pada saat berduka.
Baca Juga: 4 Tips untuk Atasi Ragu alias Galau ala Master Trainer Hingdranata
Secara psikologi, menekan perasaan sedih ini dinilai tidak baik, karena suatu ketika akan ‘meledak’ dengan berbagai macam kejadian yang lain.
Terima kondisi atau perubahan tersebut
“Jangan pernah coba untuk melupakannya, karena memang tidak mungkin bisa untuk dilupakan. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk melaluinya,” sambung Eloy.
Tak hanya perasaan sedih dan duka yang harus diterima, bukan disangkal, tetapi juga menerima kondisi atau perubahan dalam kehidupan.
Baca Juga: Sering Merasa Ragu? Master Trainer Hingdranata: Boleh Galau, Asalkan…