Sonora.ID - Orang yang memiliki penyakit komorbid atau penyakit bawaan menjadi salah satu pihak yang rentan terpapar virus corona dan memberikan dampak yang cukup besar pada penyakit bawaannya tersebut.
Salah satunya adalah orang yang memiliki gangguan imunitas, perlu mendapatkan perlindungan yang lebih agar terhindar dari Covid-19, bahkan ketika orang tersebut memutuskan untuk menerima vaskin.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa ada treatment khusus yang harus dilakukan oleh orang-orang dengan gangguan imunitas atau penyakit komorbid tersebut.
Baca Juga: Bayi dan Anak-Anak Belum Bisa Terima Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
“Apabila merasa punya gangguan imunitas, misalnya punya penyakit autoimun, asma, TB Paru, atau punya penyakit kanker, dan sebagainya, itu dalam keadaan yang terkontrol, itu layak divaksin,” ungkapnya menegaskan.
Lalu bagaimana kondisi ‘terkontrol’ yang dimaksudkan?
“Kalau untuk asma biasanya selama 7 hari ke belakang tidak ada serangan akut,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: 4 Daftar Makanan Rumahan yang Bisa Minimalisasi Efek Samping Vaksin Covid-19
Sedangkan, untuk penyakit TB paru, pastikan bahwa sudah mendapatkan pengobatan setidaknya 2 minggu sebelum jadwal vaksin tersebut.
Kemudian, untuk pasien kanker dan autoimun, dr. Santi menyarankan agar sebaiknya berkonsultasi kepada dokternya masing-masing dan meminta pernyataan bahwa dirinya layak untuk menerima vaksin Covid-19.
Baca Juga: Penyebab Kanker Serviks, Dokter: Laki-laki juga Harus Vaksin HPV, karena…
“Sebaiknya meminta surat layak vaksin dari dokter yang merawat. Karena dengan adanya surat layak vaksin, itu membuat petugas atau dokter yang melakukan screening vaksin seseorang, pekerjaannya menjadi lebih mudah dan lebih cepat,” jelas dr. Santi.
Tak hanya itu, dr. Santi juga mengimbau untuk orang yang memiliki gangguan imunitas untuk memilih jadwal yang tidak berdekatan dengan aktivitas yang memerlukan energi tinggi.
Jadi, pastikan 2-3 hari setelah menerima vaksin, tidak ada kegiatan yang membutuhkan energi yang cukup banyak secara fisik dan mental.
Baca Juga: Sudah Divaksin, Bolehkah Bertamu Saat Lebaran? Ini Jawaban Dokter