Salatiga, Sonora.ID - Pondok Pesantren As-Surkati yang terletak di Jalan Diponegoro No. 115, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota Salatiga tersebut menjadi salah satu penyumbang cukup banyak kasus Covid-19 di Kota Salatiga pada tahun lalu.
Sebanyak 209 santri dan pengajar pondok pesantren tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada pertengahan November 2020.
Untungnya, tidak ada yang meninggal dunia, para santri hanya diminta untuk melakukan isolasi mandiri hingga Desember 2020 dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Kegiatan1000 Kantong Darah Digelar untuk Memperingati Hari Donor Darah Sedunia
Kini mereka ingin mengubah citra negatif yang sempat mencuat di sosial media karena menjadi klaster dengan menyediakan plasma darah konvalesen. Bahkan, apabila difasilitasi pemerintah mereka siap menjadi lumbung donor plasma konvalesen.
Koordinator Donor Plasma, Ahmad Ayatul Yaqin mengatakan, dalam seminggu pesantren melayani permintaan plasma darah konvalesen melalui pesan Whatsapp mencapai 200 orang, belum lagi permintaan dari telepon seluler yang terhitung mencapai kurang lebih 160 orang.
Menurut Ustad Ayat, karena tingginya permintaan pendonor plasma konvalesen, setiap dua minggu sekali para santri dikirim ke PMI Kota Solo. Pasalnya, PMI Kota Salatiga belum dapat memfasilitasi pendonor plasma darah konvalesen.
Hingga saat ini, yang menghubungi Pondok Pesantren As-Surkati berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kota Salatiga, Solo, Semarang, Tangerang, Cirebon, dan Jombang. Ustad Ayat menambahkan, mereka siap untuk membantu pasien Covid-19 dimanapun.
Rata-rata dalam dua minggu sekali, terhitung sebanyak 18 santri melakukan donor plasma konvalesen. Sampai sekarang, para santri telah mendonor lebih dari tiga kali.
Setiap santri sudah diatur untuk melakukan donor bergiliran sesuai dengan periode donor pertama sampai batas maksimum ketentuan PMI yang maksimal lima kali donor.
Ia berharap, kedepannya pemerintah salatiga menyediakan fasilitas dan alat di PMI Salatiga, karena ada banyak orang yang berasal dari luar pesantren yang ingin melakukan donor plasma bersama para santri, dan apabila di PMI Salatiga memilliki alatnya mereka tidak perlu lagi ke Solo.
Kepala Madrasah As-Surkati, Abda Laill Isro mengatakan, setelah ratusan santri terpapar Covid-19, hingga kini belum ada lagi kasus Covid-19 di lingkungan Ponpes As-Surkati.
Baca Juga: Setelah Lolos Screening, Jajaran Pemkot Surabaya Mulai Donor Plasma Konvalesen
Abda mengungkapkan, awal mula Gerakan donor plasma konvalesen dari pesantren ini karena adanya permintaan dari PMI Kota Solo pada akhir Februari 2021 lalu.
Setelah itu, pihak Ponpes As-Surkati membuka untuk masyarakat umum yang membutuhkan plasma darah agar bisa menghubungi pihaknya.
Gerakan donor plasma darah konvalesen sendiri dilaksanakan secara rutin dan terjadwal dengan bekerjasama bersama dengan PMI Kota Solo. Meskipun demikian, Abda berharap adanya inisiatif dari pemerintah untuk menambahkan fasilitas donor plasma di banyak daerah.
Bahkan, ada pihak-pihak yang ingin berpartisipasi tetapi terkendala administrasi seperti pernyataan surat keterangan selesai karantina, bukan positif maupun negatif. Abda juga berharap bagi pasien Covid-19 yang sudah sembuh agar mendonasikan plasma, agar bisa membantu orang-orang yang masih terkena Covid-19.