Kepengurusan Makam Sultan Tak Berkesudahan, Satu Kubu Mendemo

8 Juli 2021 15:10 WIB
Unjuk rasa salah satu kubu di Balai Kota
Unjuk rasa salah satu kubu di Balai Kota ( Smart FM / Jumahuddin)

 

Banjarmasin, Sonora.ID - Konflik kepengurusan makam Sultan Suriansyah masih menemui jalan buntu. 

Alhasil, salah satu kubu pengelola makam Raja Banjar tersebut, menggelar aksi unjuk rasa di Siring RE Martadinata. Persis di seberang Balai Kota Banjarmasin, Kamis (08/07) pagi.

Dalam tuntutannya, puluhan massa unjuk rasa meminta agar Ketua Tim Penanganan Penyelesaian Pengelola Makam Raja Banjar, yang diketuai oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan di Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi diganti. 

Massa unjuk rasa yang dikoordinatori H Maulana itu menilai, penyelesaian konflik yang mendera tubuh kepengurusan makam Raja Banjar semakin berlarut-larut saja. Alias berjalan dengan lambat. 

Baca Juga: Bongkar Oprit, Jembatan Alalak 1 Kota Banjarmasin Ditutup Besok

Padahal menurutnya, persoalan yang dihadapi cukup sepele. Tinggal mendudukkan saja masing-masing perwakilan kubu, menampung segala aspirasi mereka, lalu mengambil keputusan. 

"Kami melihat cara-cara penyelesaiannya cukup lambat. Meskipun kami bisa memaklumi, pemko juga menangani persoalan Covid-19, banjir dan lain sebagainya," ucap Koordinator Aksi, Maulana. 

Ia menambahkan, jika persoalan yang dihadapi ada pada pembuktian zuriat, maka tinggal dibuktikan saja.

Akan tetapi menurutnya, hal itu malah dipandang tak akan bisa selesai, lantaran masing-masing kubu tak ada satupun yang bisa membuktikan. 

"Termasuk kalau kita bicara soal ahli waris. Mana buktinya," tukasnya. 

Di sisi lain, Maulana juga mengatakan mengapa pihaknya meminta penyelesaian konflik bisa dipercepat. Mereka menilai, pengelolaan makam terdahulu, belum berjalan secara maksimal. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor saat menerima perwakilan massa untuk melakukan audiensi di Aula Kayuh Baimbai mengaku, akan menampung tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa. 

"Kami mengapresiasi tuntutan pengunjuk rasa. Sebenarnya secara hati nurani, kami hormati upaya mereka yang juga demi maksimalkan pembangunan di Kota Banjarmasin," singkatnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi mengaku menyambut baik apa yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa. 

Baca Juga: Gawat! Pasien Covid-19 di RSUD Sultan Suriansyah Penuh, Waspada Varian Baru

"Termasuk, meminta saya untuk dicopot sebagai Ketua Tim Penanganan Pengelolaan Makam. Tidak apa-apa, silahkan saja. Itu tergantung Wali Kota. Ibaratnya saya sudah memutar otak 1.000 kilometer per jam, dibilang loyo. Bingung Saya," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM, melalui sambungan telepon, Kamis (08/07) siang.

Doyo menilai, dirinya sudah bekerja semaksimal mungkin. Namun apa daya, masing-masing kubu menurutnya masih berkeras ingin menguasai sendiri pengelolaan makam Raja Banjar, itu. 

"Saya doakan mereka (pengunjuk rasa, red) diberikan kesehatan. Kemudian semoga ada solusi yang terbaik dan cepat," harapnya. 

Di sisi lain. Doyo lantas menegaskan Pemko Banjarmasin tak ada kepentingan siapapun yang menjadi pengelola makam. Lantaran sedari awal pihaknya hanya bertindak sebagai fasilitator. 

"Yang penting ada pengelolanya, produktif, profesional, maju. Kami tidak punya kepentingan menentukan siapa," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Alhasil, salah satu kubu pengelola makam Raja Banjar tersebut, menggelar aksi unjuk rasa di Siring RE Martadinata. Persis di seberang Balai Kota Banjarmasin, Kamis (08/07) pagi.