Sonora.ID - Anemia adalah kondisi kekurangan hemoglobin di dalam darah merah yang menyebabkan oksigen yang dibagikan ke seluruh tubuh menjadi berkurang.
Kondisi ini memberikan dampak mulai dari yang ringan hingga berat bagi tubuh, misalnya menjadi lebih mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, hingga jantung berdebar lebih cepat.
Dalam program Kamusehat di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa ada beberapa golongan orang yang menjadi golongan rentan mengalami kondisi anemia tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Puasa Bagi Penderita Anemia, Tetap Bugar Tanpa Kambuh
“Anemia paling banyak adalah anemia kekurangan zat besi, di seluruh dunia, bukan cuma di Indonesia. Anemia yang paling umum adalah karena kekurangan zat besi,” jelas dr. Santi.
Orang yang kesulitan makan
“Kekurangan zat besi, banyak dialami oleh orang yang kesulitan makan, dalam arti banyak anak, orang tua, atau remaja yang picky dengan makanan,” sambungnya memaparkan.
Terlebih orang-orang yang tidak suka atau tidak terbiasa makan sayuran hijau, dan makan protein hewani, khususnya yang berwarna merah.
Orang-orang tersebut akan mengalami kekurangan zat besi yang berujung pada kondisi anemia.
Baca Juga: Inilah Buah Penambah Darah, Ampuh Atasi Anemia. Baik Dikonsumsi Untuk yang Lagi Mens
Vegetarian
“Juga pada vegetarian. Orang vegetarian harus benar-benar memilih makanannya dengan baik dan tahu apa yang harus dimakan, supaya dia bisa terhindar dari anemia kekurangan zat besi,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Pasalnya, pada orang vegetarian, sumber zat besi menjadi berkurang, khususnya yang bersumber dari protein hewani atau daging merah.
Dengan demikian, kelompok ini harus benar-benar tahu bagaimana mencari pengganti gizi atau kandungan yang mungkin hanya didapatkan dari bahan hewani.
Baca Juga: 5 Golongan yang Rentan Kekurangan Zat Besi, Ini Penjelasan Dokter
Perempuan di dalam masa produktif
“Maksudnya kalau perempuan pada masa produktif, kan dia mengalami menstruasi atau haid. Nah, ketika mestruasi darah akan keluar, sehingga namanya barang keluar kan harus diganti, tubuhnya memerlukan darah pengganti,” jelas dr. Santi.
Tubuh bisa membentuk darah pengganti ketika sumber atau bahan yang digunakan untuk membuat darah tersebut cukup.
Sedangkan sumber atau bahan yang digunakan adalah makanan-makanan sayuran hijau dan protein hewani, sehingga ketika makanan-makanan tersebut tidak terpenuhi, jumlah zat besi pun tidak mencukup kebutuhan.
Baca Juga: Apa Fungsi Zat Besi? Dokter: Bikin Jantung Kelelahan ketika Jumlahnya Kurang!