Sonora.ID - Mustahil jika ada orang yang sama sekali tidak memiliki ketakutan dalam hidupnya, mulai dari takut akan binatang tertentu, takut menghadapi masa depan, atau takut kehilangan orang-orang yang dikasihinya.
Bahkan, dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa ketakutan adalah hal yang wajar dan pasti dimiliki oleh manusia.
Tanpa rasa ini, Hing menegaskan manusia tidak akan bisa bertahan hidup dan saat ini pasti sudah mati. Mengapa demikian?
Baca Juga: Pebisnis Ungkap bahwa Banyak Orang yang Takut Kaya, Mengapa?
“Takut itu salah satu dari keluarga besar emosi ya, dan takut itu adalah emosi jadi itu normal banget. Kita takut terhadap sesuatu yang kita anggap sebagai ancaman ya. Jadi, itu bagian dari kehidupan sehari-hari,” ungkapnya memaparkan.
Meski demikian, tak sedikit orang yang menganggap bahwa rasa takut yang dirasakannya tersebut adalah hal yang harus dihilangkan dalam hidupnya.
Padahal, Hing menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki 2 komponen penting yaitu rasio dan emosi, sehingga dua hal ini harus bisa diseimbangkan agar tetap pada jalurnya, tetapi satu komponen hidup tersebut tidak bisa dihilangkan.
Baca Juga: Jadi Hal yang Paling Diinginkan, Ternyata Ada Ketakutan di Balik Kesuksesan
“Kita harus aware, bahwa takut itu memang bagian dari kita, kita enggak bisa hilangkan. Ada orang yang ingin hilangkan, enggak bisa! Kita butuh kok rasa takut itu. Tanpa rasa takut kita semua sudah tidak ada di bumi,” tegas Hingdranata.
Rasa takut itu datang ketika seseorang menghadapi sesuatu yang dianggap sebagai ancaman, maka ketika seseorang tidak punya rasa takut orang itu bagaikan menantang maut.
Misalnya, ketika orang tidak takut dengan mobil yang berlaju kencang, ia bisa jadi bertabrak mobil tersebut lalu meninggal.
Baca Juga: Merasa Khawatir dan Takut dengan Kehidupan? Pelatih NLP: Wajar, Tapi…
“Kita harus punya rasa takut, tetapi persoalannya bagaimana bersikap dan merespon dengan bijaksana. Gimana cara kita bersikap saja ketika takutnya muncul,” sambungnya.
Respon yang bijaksana tersebut hanya bisa keluar dan tercipta ketika orang yang takut itu tetap bisa mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri.
Dengan demikian, ia akan bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk bisa bersikap bijaksana dalam merespon rasa atau emosi takut tersebut.
Baca Juga: Bangkit dari Kondisi Pandemi, Ernest Prakasa: Saya Takut Gagal? Pasti