Banjarmasin Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Pj Gubernur Kalsel Minta Evaluasi

12 Juli 2021 15:14 WIB
suasana hari pertama PTM di Kalsel
suasana hari pertama PTM di Kalsel ( Smart Banjarmasin/Jumahudin)

Banjarbaru, Sonora.ID - Beberapa hari menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2021-2022, Pemprov Kalsel memutuskan untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di satuan pendidikan yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

Kebijakan yang sama juga diambil oleh Pemko Banjarbaru yang turut menunda pembelajaran di sekolah hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Alasannya sama, yaitu penyebaran CoVID-19 yang kian mengkhawatirkan dengan adanya peningkatan kasus baru yang sangat signifikan di wilayah ibu kota Kalsel dan sekitarnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Keluarkan SE Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha

Di tengah kondisi yang dapat membayakan keselamatan siswa dan warga sekolah lainnya, Pemko Banjarmasin justru tetap mengizinkan digelarnya PTM untuk tingkat PAUD, SD dan SMP, mulai tanggal 12 Juli 2021.

Surat edaran pun dikeluarkan, di antaranya berisi aturan bahwa sekolah yang berada di zona orange penyebaran CoVID-19, dilarang menggelar PTM.

Siswa yang berdomisili di daerah zona orange juga tidak diperkenkan mengikuti pembelaran di sekolah, meskipun satuan pendidikannya berada di zona kuning.

Baca Juga: Walikota Denpasar Tinjau Ketersediaan Ruang Isolasi hingga Obat-obatan di RS Wangaya

Menyikapi hal itu, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA meminta kepada Pemko Banjarmasin untuk mengevaluasi kegiatan PTM secara berkala.

"Tadi malam saya berdiskusi dengan Wali Kota Banjarmasin, saya minta evaluasi. Pa wali sudah berjanji akan mengevaluasi dan akan melaporkan kepada Pj Gubernur pada akhir pekan ini," ungkap Safrizal usai melantik pejabat struktural di lingkungan Pemprov Kalsel di Gedung Ideham Chalid di Banjarbaru, pada Senin (12/07).

Safrizal meminta evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perkembangan kasus hingga penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Sekolah-sekolah yang berada di wilayah dengan mobilitas warganya tinggi harus menjadi pertimbangan serius dalam memberikan izin menggelar PTM.

"Betul-betul semua aspek dipertimbangkan terutama di perkotaan yang mobilitasnya cukup tinggi. Banjarbaru dan Banjarmasin mobilitasnya cukup tinggi," jelasnya.

Baca Juga: Walikota Denpasar Tinjau Ketersediaan Ruang Isolasi hingga Obat-obatan di RS Wangaya

Safrizal juga menekankan, sebelum menggelar PTM, seluruh guru di sekolah bersangkutan wajib sudah divaksin yang kedua.

"Vaksin guru kalau tidak seluruhnya tidak boleh buka (PTM)," tegasnya.

Untuk sekolah yang berada di bawah naungan pemprov Kalsel, pihaknya sendiri menurut Safrizal belum mengizinkan PTM sampai semua indikator untuk menggelar sekolah Luring terpenuhi.

"Kita belum izinkan PTM untuk SMA sederajat, sampai benar-benar aman," tandasnya.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Jamin Keamanan Tim Detektor: Mereka Sudah Divaksin Covid-19

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm