“Jadi sapi yang sudah kondisinya seperti itu, harus cepat-cepat dipotong agar tak mengalami kerusakan lebih parah. Jangan ditunda-tunda,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPT RPH Basirih Selatan, Agus, mengaku permintaan hewan kurban serta pemotongannya mengalami peningkatan.
Bahkan saat ini sudah banyak yang mendaftar untuk melakukan pemotongan hewan kurban di RPH Basirih Selatan.
"Banyak kalau dari Banjar Indah tetap banyak kayak tahun kemarin 16 ekor di hari pertama, belum lagi yang lainnya itu banyak. Kemarin kaum dhuafa ada 40 ekor sapi. Jadi kita atur lah jadwalnya untuk pemotongan," katanya.
Diakui Agus, tak dipungkiri peningkatan permintaan pemotongan hewan kurban di RPH memang lebih dominan tahun ini. Mengingat adanya aturan dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk pelaksanaan ibadah kurban dilakukan di RPH saja.
"Jadi karena ada larangan pemerintah untuk jangan berkerumun ya sudah dilaksanakan RPH. Kita tidak bisa menolak jadi ya sudah kita terima tapi bergiliran budaya antri kan itu saja sih," tutupnya.
Baca Juga: Teori Matang, Tinggal Praktek. Tukang Jagal Hewan Kurban di Banjarmasin Dilatih