Perempuan yang juga menjabat sebagai Plt Kepala SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin itu juga menjelaskan bahwa pihaknya secara maksimal menerapkan apa yang diinstruksikan Disdik Kota Banjarmasin.
Siswa atau guru yang sakit tidak diperkenankan mengikuti PTM. Pun demikian dengan siswa atau guru yang berada di zona oranye.
"Untuk siswa, alhamdulillah tidak ada yang sakit. Tapi, untuk guru, di SDN Karang Mekar 5 ada satu orang yang sakit dan di SDN Karang Mekar 1 ada dua orang. Artinya, tidak diperkenankan mengikuti PTM," ungkapnya.
Disinggung mengenai fasilitas pembelajaran jarak jauh alias PJJ, Siti Atini pun mengaku menyediakannya. Maklum, menurutnya masih ada orang tua yang khawatir anaknya mengikuti PTM.
Baca Juga: Disdik Makassar Persiapkan Sekolah Tatap Muka (PTM) Mulai 12 Juli 2021
"Sedangkan siswa yang mengikuti PTM, orang tuanya kami ingatkan untuk menjemputnya tepat waktu," tambahnya.
Secara terpisah, salah seorang orang tua murid di SDN Karang Mekar 5, Amas Mulia, mengaku tidak khawatir membiarkan anaknya mengikuti PTM. Yang dia inginkan, hanya agar anaknya bisa fokus belajar.
"Kalau daring sulit mengawasinya. Bisa sambil menonton TV lah, bermain lah. Pokoknya sulit," ungkapnya.
Baca Juga: Sehari PTM Sehari PJJ, Disdik Banjarmasin Bikin Selang-Seling
Di sisi lain, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Banjarmasin kian merangkak naik. Data Dinkes Provinsi Kalsel per 11 Juli tadi menunjukkan bahwa Kota Banjarmasin masih menjadi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak.