Palembang, Sonora.ID - Sri Wahyuni, AMG, Staf Ahli Gizi (09/07/2021) kepada Sonora mengatakan bahwa asupan nutrisi di masa pandemic dan setiap hari adalah sama, menggunakan menu seimbang.
Harus mencakup jumlah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral yang seimbang.
“Ada beberapa kebiasaan yang mempengaruhi factor imun tubuh kita menurun atau meningkat. Bila makan dengan menu seimbang maka saat terinfeksi virus corona efeknya akan sedikit ringan, hanya radang tenggorokan. Bila tidak terbiasa makan dengan pola menu seimbang, mungkin bisa lebih drop,” ujarnya.
Menu seimbang yang pertama dipenuhi adalah makanan pokok seperti beras, jagung, umbi-umbian. Protein hewani dan nabati.
Baca Juga: Ramadan di Tengah Pandemi, Ahli Gizi: Puasa Justru Tingkatkan Imunitas
Hewani dari telur, ikan, daging, namun sedikit mengurangi daging merah karena kadar lemaknya tinggi. Daging putih seperti ikan, ayam kadar lemaknya lebih rendah. Protein nabati berasal dari biji-bijan seperti tahu, tempe, susu kedelai.
Lemak tetap harus ada namun jumlahnya terbatas. Saat ini juga dibutuhkan vitamin dan mineral untuk meningkatkan imun tubuh.
Contoh vitamin c adalah buah-buahan seperti jambu biji, jeruk dan pepaya. Vitamin d dan e bisa diperoleh dari minyak bunga matahari dan minyak jagung karena sangat baik untuk menjaga imun tubuh meskipun pemakiannya sedikit.
Baca Juga: Tak Bisa Diremehkan, Perlunya Komposisi Gizi Seimbang Pada Anak
Sementara zinc bisa diperoleh dari daging ayam, hati ayam, kerang. Jangan lupa minum air putih 8 sampai 10 gelas sehari.
Hindari minum jus, karena jus sudah dicampur dengan gula, sementara gula dan garam bisa memicu penyakit komorbid.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan edukasi tentang gizi seimbang bagi anak-anak. Anak-anak lebih suka memilih makanan junk food yang kurang baik dan dapat menurunkan system imun tubuh.
Makanan instant memiliki kadar garam dan gula tinggi, peran orang tua untuk memberi pengertian kepada anak-anak bahwa makanan tersebut kurang baik dikonsumsi apalagi dimasa pandemic seperti sekarang.
Saat seseorang terinfeksi virus corona dan bergejala demam, maka tubuh membutuhkan makanan dua kali lipat dari biasanya. Satu untuk kebutuhan harian dan satunya lagi untuk proses penyembuhan.
“Meskipun rasa mengecap hilang, penciuman hilang tetap harus dipaksa makan untuk kesembuhan dan kesehatan. Harus makan gizi seimbang dengan porsi dua kali lipat dari biasanya,” tukasnya.
Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Makan Abon, Ahli Gizi Ungkap Dampak Buruknya Bagi Tubuh