Konon, menurut cerita warga setempat duluna bahan utama masakan ini adalah jeroan kerbau, dimasak sampai empuk.
Kemudian ketika dihidangkan aroma khas jeroan, membuat yang tidak terbiasa banyak yang menolak. Karena itulah para warga menolak dengan berkata “emoh-emoh”, dari sinilah nama “momoh” tercipta.
Namun kemudian, setelah dicoba dan terbiasa, lama kelamaan jadi doyan dan ketagihan.
Sedangkan, versi lainnya, “momoh” berasal dari kata Amoh yang artinya dibuat empuk. Hal ini merujuk pada proses masak jeroan yang berlangsung hingga 4-5 jam, hingga hasilnya empuk.
Baca Juga: Bisa Jadi Peluang Bisnis Kuliner dengan Modal Kecil, Ini Resep Stik Tahu
Kuliner satu ini becita rasa pedas manis, dan jeroan yang digunakan biasanya seperti babat, iso, limpa, jantung, koyor, kikil, hingga torpedo atau pelir sapi.
Ada juga daging yang ikut dicampurkan agar tercipta aroma jeroan yang menggugah selera.
Harga seporsi momoh lumayan terjangkau, yakni mulai Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsinya.
Bagaimana? Tertarik meningkatkan stamina dengan mengkonsumsi “momoh” khas Kendal?
Baca Juga: Mie-so Dengkil Kuliner Khas Pekalongan yang Unik dan Otentik