Banjarmasin, Sonora.ID - Baru beberapa hari dimulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Banjarmasin, berhembus sebuah kabar salah seorang guru di SMPN 33 Banjarmasin terpapar Covid-19.
SMPN 33 Banjarmasin yang berlokasi di Jalan Purnasakti, Komplek Permata Surya Kelurahan Basirih sendiri termasuk yang diperbolehkan menggelar PTM, karena tidak berada di dalam zona oranye.
Di hari pertama PTM, Senin (12/07) lalu, kegiatan di SMPN 33 Banjarmasin diisi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Juga: Awal Ajaran Baru Sekolah Xaverius Menggelar MPLS
Kemudian pada hari kedua, dikabarkan bahwa salah seorang guru di SMPN 33 Banjarmasin ini terinfeksi Covid-19. Tak heran karenanya orangtua siswa pun merasa resah.
Salah seorang orangtua siswa, Mawar (nama disamarkan) mengaku sangat khawatir karena ada guru di sekolah anaknya terpapar Covid-19.
"Soalnya ibu gurunya itu sempat ke sekolah dan berinteraksi juga. Dan yang kita khawatirkan siswa yang kemarin diajar, dan kita khawatir belajar luring atau PTM ini berbahaya bagi anak-anak," ujarnya.
Baca Juga: Di Tengah Corona, Sekolah Xaverius Gelar MPLS untuk Merinci Pembelajaran Daring
Ditambahkannya, kondisi ini dikhawatirkan juga berdampak terhadap keluarga dari siswa-siswa.
"Bisa saja anak-anak cuma pembawa saja karena daya tahan tubuhnya kuat. Tapi yang di rumah, orangtua khawatir. Apalagi yang sudah mempunyai penyakit bawaan," jelasnya.a
Ia pun berharap agar Pemko Banjarmasin meninjau ulang pelaksanaan PTM tersebut, terlebih angka kasus Covid-19 di Banjarmasin merangkak naik.
"Seharusnya ditunda dahulu selama masih ada Covid-19. Jenjang SMA saja dan di daerah lainnya juga belum berani melaksanakan PTM," tutupnya.
Baca Juga: Kiat Sukses SMKN 5 Palembang dalam Melaksanakan MPLS secara Online
Dikonfirmasi terpisah. Kabid Bina SMP Dinas Pendidikan Banjarmasin, Sahnan membenarkan, bahwa guru bersangkutan terkonfirmasi positif.
"Yang bersangkutan datang dari Amuntai dan belum divaksin, karena ada penyakit bawaan. Dan dihari pertama PTM di swab PCR. Lalu dihari kedua hasilnya ternyata positif. Tapi tidak ada interaksi dengan intens," bebernya, saat dikonfirmasi Smart FM melalui sambungan telepon, Rabu (14/07) sore.
Karena kondisi tersebut, pihaknya memutuskan PTM di sekolah SMPN 33 Banjarmasin dihentikan sementara waktu untuk steriliasasi.
Baca Juga: Kiat Sukses SMKN 5 Palembang dalam Melaksanakan MPLS secara Online
"Kita stetilkan dulu sampai 3 hari. Dan siswa kembali menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Smart FM Banjarmasin, Rabu (14/07) siang, suasana di SMPN 33 Banjarmasin sudah sepi. Namun berdasarkan penelusuran, siswa sempat masuk melakukan PTM khususnya mengikuti kegiatan MPLS.
Saat Dihubungi lewat telepon, Kepala SMPN 33 Banjarmasin, Syaiful tidak bisa tersambung sampai berita ini diturunkan.
Baca Juga: Aplikasi Whatsapp Menjadi Pilihan Dalam Mpls Tingkat Sekolah Dasar Di Kabupaten Sukoharjo