Medan, Sonora.ID - Catatan Satgas Penanganan Covid-19, pada Selasa (13/7/2021) terjadi penambahan 811 kasus baru di Sumut.
Angka kasus Covid-19 di Sumatera Utara justru meningkat di tengah pemberlakuan PPKM Mikro di sejumlah daerah di Sumut ditambah PPKM Darurat di Kota Medan.
Adapun Kota Medan menyumbang tambahan 404 kasus baru. Angka tersebut merupakan penambahan harian tertinggi selama pandemi merebak sejak Maret tahun lalu.
Menanggapi kondisi itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, penambahan jumlah kasus yang signifikan itu sejalan dengan meningkatnya jumlah tes swab yang dilakukan di Sumut.
Baca Juga: Kasus Baru CoVID-19 Menurun, 3 Lokasi Karantina Khusus di Kalsel Ditutup
"Ini karena kita sedang banyak tes swab untuk tracing," kata Edy usai meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk siswa SMP dan SMA di SMP Negeri 11 Medan, Rabu (14/7/2021).
Dia mengatakan, pada saat ini, semakin banyak tes yang dilakukan di masyarakat, maka semakin besar lonjakan kasus positif yang ditemukan.
"Kalau kita lakukan swab secara maksimal, tracing seperti ini, inilah yang menyebabkan penambahan itu," ungkap Edy.
Baca Juga: Pertambahan Kasus Covid-19 Sebelum dan Sesudah Lebaran 15- 22 Mei di Sumsel
"Tidak apa-apa begitu besar, karena itu kita dengan pasti merawat orang-orang kita ini. Baik isolasi mandiri untuk yang ringan, untuk yang sedang-berat dilakukan isolasi di rumah sakit," ujar Edy menambahkan.
Justru, kata dia, daerah dengan angka kasus Covid-19 kecil, bukan tidak mungkin terdapat banyak kasus karena belum ditracing atau dites swab.
Kota Medan menyumbang nyaris separuh dari penambahan kasus baru di Sumut pada Selasa.
Angka ini merupakan yang terbanyak dibanding daerah lain di Sumut. Padahal, sejak 12 Juli, PPKM Darurat telah diterapkan di Medan.
Senada yang diungkapkan Edy, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyebut, penambahan kasus baru yang signifikan terjadi karena gencarnya tracing.
Baca Juga: Akibat Covid-19 di Bali, Selama Setahun Lebih Jumlah Pasien Meninggal Capai 1.508 Jiwa
"Seperti yang disampaikan tadi oleh Pak Gubernur bahwa penambahan kasus itu terjadi karena penambahan tracing yang kita lakukan terhadap warga sehingga jumlahnya bertambah. Untuk Kota Medan saja dalam seminggu saja ada sekitar 2.000 tracing," kata Bobby.
Kata Bobby, penambahan kasus itu tidak terlalu mengkhawatirkan jika mengacu pada positivity rate di Kota Medan yang menurun dari sebelumnya 30,01 persen menjadi 28 persen.
"Namun demikian angka 400-an ini tidak boleh kita anggap biasa. Ke depan tentu ini akan kita gencarkan treatment yang ini menjadi tanggung jawab Pemkot Medan melaksanakannya," ujar Bobby.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, 6 Kawasan Ini Jadi Tempat Rawan Penularan Virus Corona
Selain itu, BOR di Kota Medan juga tergolong aman.
Namun, tentu saja Pemkot Medan tak akan tinggal diam dengan penambahan jumlah kasus seperti ini.
Salah satunya dengan memasifkan kampanye penerapan protokol kesehatan 5M di masyarakat.
Selain memaksimalkan penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli, jajaran Pemkot Medan juga akan melakukan sejumlah upaya untuk menekan penambahan kasus baru.
Baca Juga: Angka BOR Sumsel 79 Persen, Kabupaten/Kota Diminta Tambah Tempat Isoman