Dengan kehadiran lembaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi terhadap masyarakat secara langsung di desa, lanjut Jekek, warga desa yang masih awam dengan vaksin menjadi tidak keberatan untuk divaksin. Akses vaksinasipun juga menjadi lebih mudah.
"Karena sangat sulit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pedesaan. Mereka membutuhkan bahasa yang mudah dipahami serta sangat meyakinkan. Makanya, inovasi penyelenggaraan vaksinasi di masing-masing desa menjadi strategis dan tepat khususnya untuk wilayah seperti Wonogiri ini," jelas Jekek.
Ia mengatakan, pemahaman berbasis kultural harus dilakukan sehingga tingkat partisipasi warga desa untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 semakin tinggi.
Dan untuk mendapatkan respons yang positif tersebut, vaksinasi memang harus diselenggarakan di wilayah desa masing-masing.
Jekek mengatakan, penyelenggaraan vaksinasi di desa-desa Kabupaten Wonogiri juga tidak menimbulkan resistensi.
Hal ini dikarenakan saat warga mengantre vaksinasi, mereka sudah saling mengenal sehingga membuat mereka merasa lebih nyaman.
Baca Juga: Targetkan Kekebalan Kelompok, Bid Dokkes Polda Kalsel Mulai Vaksinasi Anak-Anak