Banjarmasin, Sonora.ID - Usai salah seorang guru di SMPN 33 Banjarmasin terkonfirmasi positif Covid-19, kini kasus serupa dikabarkan kembali terjadi di sekolah lain.
Kali ini, berhembus kabar salah seorang siswa dan satu orang guru di SDN Pengambangan 8 yang berlokasi di jalan Simpang Pengambnagan juga terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan terhitung sejak hari ini, Jum'at (16/07), Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Pengambangan 8 diliburkan.
Berdasarkan pantauan Smart FM Banjarmasin, pagar di SDN Pengambangan 8 terlihat terkunci, menandakan bahwa tidak ada aktivitas belajar.
Baca Juga: Kasus Positif Melonjak, Anggota DPRD Kalsel Sarankan PPKM Darurat
Kondisi tersebut, tampaknya juga dibenarkan oleh Sarkamah, orang tua siswa SDN Pengambangan 8 yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah. Ia juga istri dari penjaga SDN Pengambangan 8.
"Kemarin, Kamis (15/07) ada pengumuman dari guru sekolah libur sementara 10 hari. Kabarnya ada siswa dan gurunya yang sakit bergejala Covid-19," ucapnya, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Jum'at (16/07) siang.
Meski demikian, Ibu berusia 38 tahun tersebut mengaku tidak merasa khawatir dengan adanya kabar tersebut. Karena kedua orang anaknya yang duduk di bangku kelas IV dan V itu, pergaulannya tidak jauh dari rumah.
Baca Juga: Gotong-Royong Tangani Pandemi Covid-19, Berbagai Stakeholder Surabaya Rame-Rame Bantu Pemkot
"Aman saja, tidak terlalu khawatir. Karena mereka berdua mainnya di sekitar rumah saja, tidak jauh. Yang pertama bernama Salsabila Azzahra kelas V dan kedua bernama Nanda Aulia Putri kelas IV," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah. Kepala Sekolah SDN Pengambangan 8 Banjarmasin, Rusmina membenarkan, bahwa ada salah seorang siswa kelas IV dan satu orang guru yang terkonfirmasi positif.
Ia mengatakan, bahwa mereka berdua itu adalah orangtua dan anak.
"Sesuai hasil swab antigen siswa dinyatakan positif. Memang sakitnya kearah gejala Covid-19. Sehingga untuk jaga-jaga kita tutup sementara tanggal 26 Juli mendatang," ujarnya, saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Jum'at (16/07) siang.
Baca Juga: Kasus Positif Melonjak, Anggota DPRD Kalsel Sarankan PPKM Darurat
Ia menceritakan, kronologi awal mula siswa dan guru bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.
Mulanya pada hari pertama PTM 12 Juli, siswa dan guru tersebut sempat turun ke sekolah dan masih terlihat segar bugar.
Kemudian pada malam harinya, mereka sekeluarga pergi membesuk mertuanya yang lagi sakit. Setelah hari berikutnya, si anak (siswa) dan ibunya mulai merasakan tidak enak badan.
Baca Juga: Kasus Positif Melonjak, Anggota DPRD Kalsel Sarankan PPKM Darurat
Namun anehnya, guru yang merupakan ayahnya tetap turun ke sekolah. Padahal jelas, anak dan istrinya sudah dinyatakan positif dari hasil swab antigen.
"Siswa dan ibunya dikabarkan sakit batuk, flu, panas. Lalu siswa bersangkutan minta izin tidak masuk sekolah karena sakit sejak rabu lalu, (14/07)," bebernya.
Ia melanjutkan, guru tersebut sempat meminta izin pulang lebih dulu dengan alasan ingin merawat anak dan istrinya yang sedang sakit.
Kemudian pada malam harinya, guru bersangkutan menghubungi dirinya untuk izin tidak masuk sekolah karena sakit, dengan menyertakan surat keterangan dokter.
"Lalu guru itu melakukan swab antigen juga. Dan ternyata hasilnya positif Covid-19. Yang bersangkutan juga memang belum divaksin karena ada alergi obat dan maag kronis," tulisnya.
Ia mengaku, telah menyampaikan kondisi ini kepada Dinas Pendidikan (Disdik) melalui Kabid Bina SD, Nuryadi. Selain itu, penyemprotan disinfektan juga telah dilakukan.
"Kita tutup sampai tanggal 26 Juli dulu. Sambil menunggu ada laporan dari siswa dan guru jika ada gejala. Seandainya tidak ada laporan yang kita laksanakan lagi PTM. Namun jika ada laporan, kemungkinan kita tutup sampai dua minggu," tutupnya.
Baca Juga: Di Sumut Angka Covid-19 Tembus 1.127 Kasus, Kadiskominfo : Swab PCR 4.500 Sampel Per Hari