Sulsel Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Kamar Isolasi Rumah Sakit Penuh

16 Juli 2021 21:50 WIB
Ilustrasi mutasi virus corona
Ilustrasi mutasi virus corona ( Istimewa)

Makassar, Sonora.ID - Gelombang covid-19 di Sulsel kembali mengganas. Penambahan kasus dalam beberapa hari terakhir cukup fantastis.

Per 16 Juli 2021, kasus terkonfirmsi positif Covid-19 di Sulsel bertambah sebanyak 739 orang. Melihat kondisi tersebut, Ahli Apidemiologi Universitas Hasanuddin, Prof Ridwan Amiruddin memprediksi, Sulsel akan masuk fase darurat. Bahkan bisa jadi mendekati situasi Jawa dan Bali saat ini.

Olehnya itu, kata dia, Pemerintah Daerah di Sulsel tak boleh lengah dan tetap siaga. Apalagi, keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Sulsel sudah melampaui 50 persen.

Baca Juga: Balap Liar vs Ambulans Covid-19 Demi Konten Dua Pemuda di Periksa Polres Klaten

"Angka ini sudah memperihatinkan. Batas normal BOR itu di bawah 40 persen. Melihat kenaikan kasus, kita harus siaga darurat," ujar Prof Ridwan saat dikonfirmasi awak media, Jumat (16/7/21).

Lonjakan hebat kasus Covid-19 Sulsel terlihat sejak tiga hari terakhir. Rabu, 14 Juli kasus positif mencapai 550 orang. Berselang sehari, kenaikan kasus kembali terjadi dengan jumlah mencapai 594 kasus.

Hingga kini ada 5.362 orang yang terkonfirmasi positif aktif. Peningkatannya naik 193 persen setiap bulannya.

Sementara, 284 orang dinyatakan sembuh, namun 12 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Darurat Pandemi, Pemkot Surabaya Siapkan RS Darurat Kelurahan

Prof Ridwan mengimbau pemerintah segera bertindak cepat. Mengingat, beberapa wilayah di Sulsel kini kembali zona merah.

Ia pun menyarankan Pemprov Sulsel membuka lagi wisata Covid-19, yakni menggunakan hotel sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.

Langkah itu, menurutnya, dapat mencegah tumpukan pasien di rumah sakit.

"Mereka yang punya gejala ringan, sedang dan berat harus dipisah," tutur Ketua Tim Konsultan Satgas Covid di Sulsel ini.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jika perlu memakai masker berlapis.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Arman Bausat mengakui, seluruh kamar di rumah sakitnya terisi penuh. Dua bulan sebelumnya, hanya ada 6 pasien covid yang menjalani perawatan.

"Sebulan terakhir ada penambahan kasus yang sangat signifikan. Kami punya 210 kapasitas tempat tidur. Saat ini terpakai penuh," tandas Arman.

Baca Juga: Viral, Baliho Tidak Percaya Covid–19 Ternyata Dipasang Oleh Salah Satu Kades Di Sragen

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm