Bagikan :
:quality(50)/photo/2021/07/17/img-20210717-wa0000jpg-20210717103842.jpg)
Produk halal, jata Togar, yang sudah sampai di ritel juga perlu diawasi penempatannya. Jangan sampai diletakkan bercampur dengan produk tidak halal.
"Memastikan rantai pasok yang halal bisa lindungi konsumen. Menjamin pengguna agar terima produk halal," kata Togar.
Di sisi lain, konsumen juga perlu mendukung agar produsen memproduksi produk yang halal, dengan cara bersedia membayar lebih untuk menerima produk halal.
Baca Juga: Sosialisasi Industri Kimia yang Berkelanjutan dan Hijau oleh 740 Alumni Teknik Kimia ITB
"Hal yang masih terbelakang yakni ketersediaan pelanggan membayar logistik halal. Kita ingin halal, tetapi tidak bersedia bayar lebih," ucap Togar.
Rantai pasok halal selanjutnya bisa diintegrasikan dengan sistem pembayaran halal, seperti melalui bank syariah dan fintech syariah.
Selain Professor Togar Simatupang dari SBM ITB, zoominar ini juga dihadiri oleh para praktisi rantai pasok halal dari Malaysia dan Indonesia, seperti Dr. Mastuki HS Kepala BPJPH Kementerian Agama RI, Iman Gandi President CILT Indonesia, Ts. Hj. Ramli Amir President CILT Malaysia, Har Man ahmad Trade Commisioner, Embassy of Malaysia, dan Dr. Harlina Suzana dari Centre for Halal, University Teknology MARA.
:quality(50)/photo/2024/12/01/istockphoto-1450896578-612x612j-20241201114036.jpg)
:quality(50)/photo/2024/12/23/cuplikan-layar-2024-12-23-073505-20241223073534.jpg)
:quality(50)/photo/2024/12/23/cuplikan-layar-2024-12-23-072502-20241223072530.jpg)
:quality(50)/photo/2024/12/20/untitled-design-2jpg-20241220121002.jpg)