Sonora.ID - Dalam lingkungan dan aspek hidup apapun, percaya menjadi hal yang sangat penting, bahkan menjadi salah satu kunci untuk menjaga hubungan baik tetap terjalin.
Bukan hanya dalam hubungan percintaan, kepercayaan juga menjadi kunci seseorang bisa diandalkan dalam lingkungan pekerjaan, masyarakat, atau bahkan dalam hubungan keluarga.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menyebutkan bahwa ada 2 faktor untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain dan dapat diandalkan.
Baca Juga: Percaya Anak-anaknya Bisa Sukses Sendiri, Ashanty: Kita Kasih Ilmu
Orang tersebut mudah percaya
“Sisi yang pertama adalah bahwa orang yang kita temui memang secara nature orangnya percayaan atau gampang percaya orang lain,” ungkap Hing.
Ketika kebetulan bertemu dan menjalin hubungan dengan orang tersebut, maka Anda dengan mudah mendapatkan kepercayaan darinya karena memang ia adalah seorang yang mudah percaya dengan orang lain.
Faktor yang pertama ini memang sangat bergantung dengan orang lain yang akan memberikan kepercayaan tersebut.
Baca Juga: Disiplin Menulis Jurnal, Dian Sastro: Gue Percaya Kalau Menulis Itu…
Berintegritas
“Faktor yang kedua, Anda sendiri memang selalu membuat diri untuk pantas dipercaya, misalnya tepat waktu, tepat janji, orang-orang yang punya integritas itu, punya nilai-nilai kepercayaan yang sangat tinggi,” tegasnya menambahkan.
Meski demikian, hal-hal ini kerap kali disebut kuno oleh masyarakat saat ini. Misalnya anak muda yang masih sangat hormat dengan orang yang lebih tua, akan terlihat kuno bahkan enggak asyik, karena banyak atasan yang justru menuntut bawahannya untuk menganggapnya sebagai teman.
Padahal hal-hal yang dianggap kuno, seperti respect, kerja keras, jujur, tahu sopan santun tersebut menjadi modal untuk membentuk integritas, sehingga orang lain pun akan cenderung mudah memberikan kepercayaannya pada Anda.
Baca Juga: Percaya dengan 'Rezeki Menikah', Uya Kuya Dijanjikan Pekerjaan oleh Helmy Yahya
“Itu kan nilai-nilai jadul kan? Dari zaman ke zaman banyak yang tipu sana tipu sana, mulailah timbul krisis kepercayaan itu,” sambung Hing.
Bisa jadi krisis kepercayaan itu timbul karena terkikisnya nilai-nilai ‘jadul’ yang dianggap kuno tersebut, namun banyak orang yang tidak sadar akan hal ini.
“Membuat diri untuk pantas dipercaya,” tegasnya.
Baca Juga: 4 Tips Percaya Kepada Orang Lain untuk Karier yang Berkembang