Sonora.ID - Meski Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh dengan keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi tak sedikit orang yang masih kerap kali melontarkan ejekan kepada orang lain yang berpenampilan ‘berbeda’.
Lahir dari keluarga yang merupakan hasil pencampuran, yaitu Ayah seorang African American dan ibu dari suku Batak, Jemimah Cita mengaku dirinya sering mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari orang lain, khususnya pada saat duduk di bangku sekolah.
Bahkan, teman satu kelasnya pernah menyembunyikan alat tulis di dalam rambutnya kemudian menuduhnya sebagai pencuri.
Baca Juga: Bukan dengan Paksaan, Ini Tips Mengajari Anak untuk Minta Maaf
“Aku black skin atau curly hair mereka mungkin tidak biasa dengan itu, jadi mereka kadang bercandanya kelewatan. Sampai mereka masukin penghapus ke dalam rambut aku, terus mereka bilang ‘ada yang nyuci penghapus aku nih, ih di rambutnya Jemimah, Jemimah pencuri’, somehow begitu,” ungkapnya menceritakan kisah hidupnya.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube PUELLA ID, musisi yang viral karena Jemimah challenge tersebut mengaku bahwa perlakuan seperti itu banyak dilaluinya pada saat kecil.
Bahkan Jemimah pernah melewati sebuah gang, kemudian ada anak kecil yang meneriakinya ‘ih Papua, Papua!’.
Baca Juga: 4 Tips Memaafkan Diri Sendiri agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia
“Kalau even aku Papua, terus kenapa? Karena kan lu Indonesia, Papuan juga Indonesia, kenapa lu ngejek sesama negara lu?” sambung Jemimah.
Mendapatkan perlakuan tersebut, Jemimah mendapatkan pelajaran sejak kecil dari sang mama, bahwa dirinya harus mengampuni orang-orang yang tidak baik atau jahat kepada dirinya.
Bekal dan nasihat dari mamanya tersebut yang kemudian membuat dirinya bisa menerima kondisi orang lain yang mungkin tidak mengerti adanya perbedaan tersebut, namun Jemimah tetap membutuhkan proses hingga akhirnya bisa mengampuni.
Baca Juga: Memaafkan Memang Perlu, Tapi Bukan Berarti Anda Harus Melupakan
“Mama dari kecil Puji Tuhan ngajarin sih, ‘Nak, kamu tuh berbeda, makanya orang-orang suka kayak gini, coba belajar mengampuni’. Mama selalu ajari itu sih, karena kita enggak bisa apa-apa, masa mulut orang satu-satu mau kita tutup kan enggak bisa,” ungkapnya.
Jemimah sadar bahwa dirinya harus mengampuni pada saat ia duduk di bangku SMA.
“Itu perjalanannya panjang banget sih, sampai akhirnya bisa menerima dan mengampuni,” tambah Jemimah.
Baca Juga: Bukan dengan Paksaan, Ini Tips Mengajari Anak untuk Minta Maaf