Solo, Sonora.ID - Pecel, ya tentunya tak asing lagi dengan makanan tradisional ini.
Makanan khas Solo ini mulai jarang ditemui sekarang.
Siapa sih yang tidak tau Solo, ya Kota Solo terkenal dengan surganya kuliner yang banyak menjajakan berbagai kuliner tradisonal di setiap sudut kota.
Makanan tradisional khas Solo ini salah satu makanan yang nikmat dan memiliki gizi yang tinggi.
Bagaimana tidak mengandung gizi yang tinggi, pecel ndeso ini terbuat dari nasi merah dan macam-macam sayuran, diantaranya bayam, tauge, kemangi, bunga turi, daun pepaya, dan jantung pisang.
Baca Juga: Nasi Grombyang Kuliner Khas Pemalang Jawa Tengah yang Siap Menggoyangkan Lidahmu!
Kuliner lezat ini cocok disantap saat sarapan mengingat banyaknya kandungan gizinya. Kuliner ini biasanya disajikan dengan daun pisang yang dipincuk.
Kuliner khas Solo ini mempunyai beberapa perbedaan dengan pecel pada umumnya. Pecel ndeso ini menggunakan nasi merah yang disiram dengan sambal wijen berwarna hitam.
Sementara pecel pada umumnya tidak menggunakan nasi merah, hanya dengan sayuran dan hanya disiram dengan sambal kacang saja.
Pecel ndeso ini hanya dibanderol dengan harga Rp5.000 per porsinya.
Baca Juga: Blenyik, Kuliner Khas Jepara yang Punya Beragam Manfaat Baik Bagi Tubuh
Porsinya pun juga lumayan banyak dan sudah bisa membuat kenyang penyantap pecel ini.
Kuliner pecel ndeso seperti ini sudah jarang ditemukan di Kota Solo.
Untuk mendapatkan pecel ndeso ini anda dapat menjumpainya di depan Bank BTN Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada pagi hari.
Pedagang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Jika anda mencarinya siang hari maka sudah tidak ada, karena makanan ini sangat diburu oleh warga setempat jadi pagi hari makanan ini sudah habis terjual.
Selain pecel ini, ada beberapa menu tradisional lain yang tak kalah lezat.
Baca Juga: Terkenal Enak, 5 Rekomendasi Wisata Kuliner di Kawasan Cianjur
Makanan itu adalah cabuk rambak, menu tersebut juga termasuk makanan khas Solo.
Makanan satu ini berisi irisan ketupat yang disiram dengan sambal wijen dan diberi karak. Dan penghidangannya pun dengan daun pisang dengan cara dipincuk.
Cabuk rambak ini juga dapat anda nikmati hanya dengan harga Rp 5.000 per porsinya.
Banyak sekali makanan tradisional yang sudah jarang dijumpai disekitar kita, mengingat sekarang banyak sekali makanan junk food atau makanan cepat saji yang lebih dipilih oleh banyak orang.
Baca Juga: Kerupuk Godril Khas Salatiga, Cita Rasa Pedas Manis Menggugah Selera