Sonora.ID - Kepercayaan menjadi salah satu kunci utama dalam menjalin hubungan apapun, mulai dari hubungan pertemanan, sahabat, percintaan, karier, bahkan dalam keluarga sekali pun membutuhkan kunci yang satu ini.
Orang yang bisa dipercaya sering disamakan dengan orang yang dapat diandalkan, padahal kedua hal ini memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata NIkolay menegaskan bahwa dapat diandalkan belum tentu orang tersebut dipercaya oleh orang lain.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Pribadi yang Dapat Dipercaya dan Diandalkan?
Mengapa demikian?
“Tidak ada ‘percaya sewajarnya saja’, kecuali kita bilang bahwa kita percaya pada beberapa keahlian atau kemampuannya, nah itu yang kita batasi. Tetapi kalau kita percaya someone itu harus hitam atua putih,” tegas Hing memaparkan.
Dalam arti, percaya kepada seseorang hanya ada hitam atau putih, percaya atau tidak, tidak ada di tengah-tengahnya, kecuali ketika memutuskan untuk percaya pada kemampuannya.
Baca Juga: 4 Tips Percaya Kepada Orang Lain untuk Karier yang Berkembang
Percaya pada kemampuan atau keahlian seseorang inilah yang kemudian disebut sebagai dapat diandalkan.
“Saya percaya karena kemampuan dia, nah itu tidak saya kategorikan sebagai percaya, itu saya anggap sebagai bisa diandalkan dengan keahlian itu. Jadi saya mempercayai satu item skill, bukan orangnya yang saya percayai,” sambungnya.
Jadi, ketika Anda mendapatkan tanggung jawab tertentu dari atasan atau orang lain untuk melakukan sesuatu, maka Anda memang diandalkan tetapi bukan berarti orang tersebut percaya pada diri Anda.
Karena mereka hanya percaya pada skill atau kemampuan Anda di bidang tertentu.
Hal ini tidak bisa disamaratakan, karena memberikan kepercayaan kepada orang lain akan lebih rumit prosesnya daripada memberikan kepercayaan pada skill tertentu atau dapat diandalkan.
Baca Juga: Percaya Anak-anaknya Bisa Sukses Sendiri, Ashanty: Kita Kasih Ilmu