dr. Sri Armini juga turut berikan data kasus DBD di Kota Denpasar pada 2020 yakni sebanyak 1.501 kasus, sementara untuk tahun 2021 pada periode enam bulan mulai Januari hingga Juni kasus DBD ditemukan berjumlah 492 kasus.
Menurut dr. Sri Armini, tidak semua penyakit DBD harus dirawat di rumah sakit, terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"DBD kan tidak semua harus MRS (Masuk Rumah Sakit). Indikasi MRS salah satunya trombosit di bawah 100 (100 ribu, Red). Bisa di rumah dengan minum obat dan minum banyak, makan makanan yang bergizi, dan jangan lupa PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)," terangnya.
Selain itu, dr. Sri Armini juga menambahkan bahwa, penyemprotan Fogging tidak perlu dilakukan jika PSN sudah dilakukan. "Tidak perlu, kalau PSN sudah berjalan," katanya.
Baca Juga: Calon Vaksin DBD Takeda Mampu Cegah Demam Berdarah Hingga 62 Persen