Tahan keinginan untuk menyela
Mungkin Anda tergoda untuk menyelesaikan kalimat seseorang untuk menunjukkan bahwa Anda memahami pesan mereka, tetapi itu bisa dianggap tidak sopan.
Mendengarkan bisa membangun kepercayaan. Jika Anda menyela seseorang, bahkan dengan niat baik, itu menyangkal kesempatan pembicara untuk sepenuhnya mengungkapkan perasaan atau pendapatnya. Untuk memastikan bahwa Anda tidak akan menyela, selalu jeda selama beberapa detik sebelum merespons.
Ajukan pertanyaan
Dua kata yang paling kuat dalam percakapan adalah, "Katakan padaku." Orang-orang akan bersemangat ketika Anda mengajukan pertanyaan terkait dan mendengarkan tanggapan mereka dengan penuh perhatian. Jika Anda mengambil minat aktif dalam kehidupan orang lain, mereka akan membalas budi.
Baca Juga: Psikolog Akui bahwa Pasien Psikolog Kadang hanya Butuh Tempat Curhat
Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan terbaik bagi orang untuk menguraikan topik tertentu dan akan membuat percakapan tetap lancar. Jika Anda tidak memahami maksud yang ingin disampaikan seseorang, mintalah klarifikasi atau contoh spesifik.
Berlatih mendengarkan dengan empati
Dengarkan tidak hanya dengan telinga Anda, tetapi dengan mata dan hati Anda. Anda tidak harus selalu setuju dengan pembicara, tetapi bayangkan bagaimana perasaannya. Tempatkan diri Anda pada posisi orang lain untuk sepenuhnya memahami sudut pandang mereka.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak mendengarkan untuk memahami; mereka mendengarkan untuk menjawab. Jangan fokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Itu mengganggu dan menghalangi pembicaraan. Fokus pada cerita pembicara. Tanyakan pada diri sendiri, "Bagaimana perasaan saya jika ini terjadi pada saya?" Dan setelah Anda sepenuhnya menyerap apa yang dikatakan orang tersebut, tanggapi dengan penuh pertimbangan.