Palembang, Sonora.ID – Penerapan PPKM darurat di jawa dan Bali serta Pengetatan PPKM Mikro di Palembang rencananya bakal diperpanjang.
Hari Mulyono, Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumsel kepada Sonora (19/07/2021) mengatakan bahwa meskipun PPKM Darurat dan Pengetatan PPKM diterapkan namun IHSG dan pertumbuhan investor mengalami penguatan yang siginifikan.
Hal ini karena masyarakat dihadapkan situasi yang menghentikan atau mengurangi aktifitas pada sektor rill, namun tetap harus memikirkan bagaimana bisa mendapatkan sumber pendapatan lain.
Perdagangan saham merupakan salah satu pilihan yang memungkinkan hal itu terjadi.
Baca Juga: Masih di Level II, Banjarmasin Cuma Terapkan PPKM Skala Mikro
“IHSG juga mengalami penguatan dalam satu pekan terakhir. IHSG ditutup menguat 54%. Artinya PPKM memang memberikan tekanan secara pertumbuhan ekonomi karena konsumsi masyarakat tertahan, tapi aktifitas perdagangan efek dan saham mengalami penguatan karena fokus masyarakat menghasilkan pendapatan. Pasar saham jadi salah satu pilihan yang cukup baik,” ujarnya.
Ia menambahkan sektor kesehatan dan perbankan menjadi sektor yang kuat selama pandemi karena banyak dibutuhkan masyarakat selama pandemi.
“Kedua sektor ini mengalami penguatan dari harga sahamnya. Rumah sakit mengalami peningkatan. Perbankan juga mengalami peningkatan meskipun terjadi pelemahan dalam pengembangan kredit, pemerintah tetap memberikan bantuan untuk menjaga konsumsi masyarakat. Yang melemah adalah sektor yang berkaitan denga konsumsi karena adanya pembatasan,” pungkasnya.
Baca Juga: Semasa PPKM Darurat, Okupansi Hotel di Medan Anjlok di Bawah 10 Persen
Ia mengatakan kondisi pandemi covid-19 di Amerika yang mulai melandai merupakan angin segar bagi para investor.
Hal ini karena ekonomi Amerika mengalami inflasi yang akan mendorong peningkatan suku bunga yang tinggi.
Para investor akan mencari moment tersebut sehingga pasar saham akan lebih baik karena dana asing akan masuk ke bursa di Indonesia.
“Dari awal tahun sampai sekarang dana asing di bursa saham kita mencapai 17,64 T. kita yakin Ekonomi Indonesia tetap bertumbuh,” ujarnya.
Baca Juga: Terapkan Prokes Covid-19 Secara Ketat, Ribuan Warga Kotamobagu Gelar Salat Ied di Lapangan Terbuka
Dirinya menambahkan program vaksniasi yang sekarang sedang berjalan diharapkan bisa ikut memberikan kepercayaan diri kepada para investor untuk berinvestasi di bursa saham kita.
“Semoga di akhir tahun 2021 vaksinasi sudah diatas 70% masyarakat yang divaksin sehingga masyarakat lebih yakin dan percaya diri dalam beraktifitas sehingga investor akan melihat situasi ini,” katanya.
Pada situasi pandemi saat ini banyak perusahaan yang berusaha untuk meningkatkan eksistensinya.
Ini adalah moment yang tepat untuk bisa mendapatkan saham-saham mereka.
Bila pandemi berakhir perusahan-perusahan tersebut bisa eksis dan tumbuh besar.
“Pertumbuhan investor sebesar 50,42% lebih baik dari tahun lalu, artinya ada peluang, bila vaksinasi cepat maka bisnis akan bisa jalan, harga saham akan kuat lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Balikpapan Menurunkan Status PPKM Darurat Menjadi PPKM Level 4