Menurut Fahmi, pengawasan ini akan dihentikan, jika pelanggaran di sekolah sudah bisa diminimalkan. Namun jika tidak ada perubahan, maka pengawasan akan terus dijalankan.
Pengawasan sendiri dilakukan ke seluruh tingkatan sekolah, mulai dari PAUD, SD dan SMP. Namun diakuinya, pengawasan tidak dapat dilakukan secara menyeluruh, sehingga personel diarahkan secara bergantian ke wilayah sekolah.
"Misalnya kemarin kita di sekolah lingkungan jalan Mulawarman. Hari ini kita ke wilayah Pangeran Antasari. Pengawasan dimulai saat akan masuk dan pulang sekolah," pungkasnya.
Baca Juga: Vaksinasi di Sekolah, Sudah 18.623 Pelajar SD-SMP Surabaya Tervaksin
Sementara itu, salah seorang orangtua siswa, Ragil Ayu Kartini mengaku, merasa aman dengan kehadiran personel Pol PP di sekolah. Sehingga siswa dan para guru bisa lebih disiplin dalam menerapkan prokes.
Bukan tanpa sebab, Ibu dari siswa kelas satu ini menganggap bahwa harus ada pengawasan yang intens. Lebih-lebih bagi siswa tingkat SD, yang sedikit susah diarahkan.
"Merasa aman. Ada yang menurunkan masker, kalau ada petugas Pol PP langsung ditegurnya," singkatnya singkat.
Baca Juga: Pemkab Penajam Paser Utara Bakal Bangun 3 Unit Sekolah Baru