Bahkan, karena semakin tingginya kebutuhan oksigen di RSLT, maka pemkot kemudian melengkapi dengan alat oksigen konsentrator sekitar 100 unit.
Alat ini dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis hanya dengan disambungkan ke aliran listrik.
"Sama Pak Wali Kota juga diberikan satu alat lagi yang sifatnya personal. Artinya, satu orang dikasih alat yang namanya oksigen konsentrator," ujar Febri.
Baca Juga: Gotong-Royong Tangani Pandemi Covid-19, Berbagai Stakeholder Surabaya Rame-Rame Bantu Pemkot
Namun demikian, ia menyatakan, bahwa alat tersebut rupanya memiliki daya yang terbilang tinggi.
Artinya, jika semakin banyak pasien di RSLT yang membutuhkan oksigen, otomatis pemakaian unit oksigen konsentrator juga semakin banyak.
Karena semakin tingginya daya yang dibutuhkan itulah kemudian berimbas pada terjadinya listrik mati beberapa waktu lalu.
"Dan itu diluar dugaan, ternyata kapasitasnya besar, sekitar 500 watt per satu unit (oksigen konsentrator). Ada sekitar 100 an alat. Insya allah kemarin sudah ada perbaikan, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi listrik mati," pungkasnya.
Baca Juga: Layanan Kedaruratan, Pemkot Surabaya 'Sulap' Kendaraan Dinas jadi Mobil Jenazah