Banjarmasin, Sonora.ID - Melonjaknya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19, membuat UDD PMI Kota Banjarmasin kewalahan memenuhi permintaan plasma konvalesen.
Sayangnya, permintaan yang terus meningkat, tak seiring dengan mudahnya mencari pendonor plasma.
Menurut Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, Aulia Ramadhan Supit, sulitnya mencari pendonor atau mengharapkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalsel, hingga Pemko Banjarmasin.
"Kami ingin agar ASN yang terpapar COVID-19 kemudian sembuh, itu di data. Kemudian, diinstruksikan untuk bisa mendonorkan plasma-nya ke kami," harapnya, saat ditemui awak media, Kamis (22/07) pagi.
Baca Juga: Ingin Donor Plasma Konvalesen? Berikut Ini Syarat, Alur, dan Biaya Pengobatannya
Ia mengatakan, bila melihat potensi yang ada di kalangan ASN, baik pemprov maupun pemko, ia menilai bisa memproduksi lebih banyak plasma konvalesen.
"Misalnya dari data pemprov ada 3.500 orang yang sembuh, diambil beberapa persen saja dari kalangan ASN, tentu bisa memenuhi kebutuhan plasma. Karena satu orang pendonor bisa menghasilkan dua kantong plasma," tekannya.
Rama yakin, melalui strategi itu dalam waktu yang singkat, menghadapi kebutuhan permintaan plasma konvalesen. Yang sudah ini kepemimpinan, kebutuhannya sekali lagi sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Ratusan Santri Salatiga Siap Donor Plasma Konvalesen, Pesantrennya Pernah Jadi Klaster Corona
"Dari informasi yang terima, unit transfusi darah di nomor rumah sakit pun kesulitan memproduksi plasma konvalesen karena minimnya pendonor. Hasilnya, tak sedikit yang meminta plasma ke sini," tulisnya.
Ada pun untuk memudahkan metode pelayanan, Rama mengatakan bahwa pendonor tidak perlu langsung datang ke UDD PMI Kota Banjarmasin.
Tapi, cukup melakukan pengecekan darah di wilayah masing-masing.
Baca Juga: Minim Pendonor, Permintaan Plasma Konvalesen di Banjarmasin Menumpuk
"Kemudian, daerah nanti yang mengirimkan darahnya ke kami untuk di cek titer antibodi-nya. Bila titer antibodi-nya bagus, baru si pendonor datang ke sini. Itu lebih efektif," sarannya.
Di sisi lain. Melihat dari kasus positif yang terus melonjak akhir-akhir ini, Rama mengharapkan masyarakat harus berhati-hati atau tidak menganggap remeh terhadap virus corona.
"Kalau sudah perlu donor plasma, kondisi pasien berarti antara sedang dan berat," tutupnya.
Baca Juga: Divaksin Tak Bisa Jadi Pendonor Plasma Konvalesen, Stok di Banjarmasin Menipis