Sonora.ID - Stunting atau kerap disebut sebagi kerdil adalah gangguan pada tumbuh dan kembang anak yang biasanya memengaruhi kondisi anak bahkan hingga dewasa.
Gangguan ini pun bisa diprediksi sejak anak masih dalam kandungan, tanda awalnya biasanya adalah secara fisik, misalnya tinggi badan yang tidak sama dengan anak seusianya atau tidak memiliki berat badan yang ideal.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa kondisi stunting ini bisa terbawa hingga sang anak beranjak dewasa dan menunjukkan beberapa dampak.
Baca Juga: 3 Kunci Mencegah Stunting, Dokter: Sama dengan Mencegah Covid-19
Kemampuan berpikirnya lambat
“Anak akan agak lemot dikit. Jadi kemampuan berpikirnya akan menurun. Gangguan kan tumbuh dan kembang. Kalau secara berkembang ini dampaknya,” ungkap dr. Santi memaparkan.
Akibat dari beberapa faktor yang menyebabkan stunting, misalnya nutrisi yang kurang, infeksi, dan psikososial yang tidak tepat bisa memberikan dampak menurunnya kemampuan berpikir pada anak bahkan hingga dewasa.
Salah satunya adalah kemampuan berpikir anak menjadi lebih lambat jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Baca Juga: Apa Itu Stunting? Dokter: Gangguan Tumbuh Kembang Anak karena 3 Hal
Badan lebih kecil dan kurus
“Secara pertumbuhan, bentuk badannya akan lebih kecil, lebih kurus, lebih rampuh daripada anak seusianya,” sambungnya.
Mengingat stunting mengganggu tumbuh dan kembang anak, maka hal-hal yang berkiatan dengan pertumbuhan fisik pun akan menunjukkan tanda atau dampak hingga dewasa,
Namun, hal ini tidak bisa disamakan dengan postur tubuh yang memang kecil atau kurus.
Baca Juga: Dokter Ungkap 3 Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak dalam Keluarga
Pertumbuhan fisik terganggu
“Pertumbuhan fisiknya juga terganggu. Jadi, mungkin giginya jadi bertumbuhnya lebih terlambat, rambutnya mungkin lebih tipis, kulitnya kering,” tambah dr. Santi.
Dampak yang satu ini masih berkaitan dengan dampak yang sebelumnya, yaitu mengenai pertumbuhan sang anak.
Pendiam
“Anaknya cenderung pendiam, kemampuan kognitifnya lebih rendah, kemampuan interaksi sosialnya menurun, jadi anaknya mungkin diam saja, tidak berani bicara di depan orang banyak,” tegasnya menambahkan.
Hal ini berkaitan dengan salah satu faktor penyabab stunting, yaitu kondisi psikososial yang tidak dibangun dengan baik pada saat usia bayi atau anak-anak.
Baca Juga: Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Berpengaruh Pada Kesehatan, Lho! Ini Dampaknya!
Tak mampu mengekspresikan perasaan
“Kemampuan mengekspresikan perasaannya juga terbatas. Nah, pada ujungnya kemampuan yang tertunda ini akan membuat anak di kemudian hari akan sulit mendapatkan penghasilan yang cukup,” ungkap dr. Santi menjelaskan.
Hal ini berkaitan dengan tumbuh dan kembang anak yang mengalami gangguan atau keterlambatan jika dibandingkan dengan anak lain seusianya.
Sehingga, sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Baca Juga: Sering Menonton Iklan di TV, Dokter: Konsentrasi Anak jadi Terbatas!